Peristiwa Daerah

Bupati Ponorogo akan Evaluasi Desa yang Tak Gelar Reog Obyok

Jumat, 19 Juli 2019 - 16:03 | 91.08k
Pagelaran Reog Obyok Serentak di Ponorogo / Foto Evita Mukharomah
Pagelaran Reog Obyok Serentak di Ponorogo / Foto Evita Mukharomah

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Desa-desa yang tak menggelar Reog Obyok serentak pada 11 Juli 2019 lalu bakal dievaluasi. Hal itu disampaikan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni seusai pelantikan Kepala Desa Pager Bungkal (19/7/2019). 

Bupati Ipong mengungkapkan, ada sejumlah desa yang tidak menggelar reog obyok. Pagelaran reog obyok sejatinya merupakan kesempatan membuktikan bahwa desa ikut berperan dalam pelestarian kesenian lokal tersebut. ‘’Ada yang tidak menggelar dengan alasan tidak punya reog,’’ ungkap Bupati Ipong.

Pagelaran reog obyok telah diinstruksikan oleh bupati kepada seluruh desa di Ponorogo. Sesuai rencana digelar tiap tanggal 11 di setiap bulannya.

Pada pelaksanaan perdana lalu ada 80 persen yang menggelar reog obyok. Masih ada sebagian desa tidak menggelar dengan alasan tidak memiliki sarana maupun personil untuk mementaskan kesenian reog.

‘’Kalau tahu tidak punya reog, mengapa tidak mengajukan. Ini artinya tidak ada niat ikut melestarikan kebudayaan,’’ ujarnya.

Bupati Ipong memastikan akan mengklarifikasi desa-desa yang tidak menggelar reog obyok. Pemkab Ponorogo akan melakukan evaluasi terhadap mereka. ‘’Bisa jadi evaluasi kenapa kok tidak menggelar. Kalau tidak punya kenapa tidak minta (reyog),’’ tegasnya.

Bupati Ipong menegaskan, tidak ada uang yang digelontor Pemkab Ponorogo kepada desa untuk menggelar pagelaran reog obyok. Justru sebaliknya, Pemkab mendorong desa menggelar reog obyok untuk meramaikan dan melestarikan kesenian reog di desanya sendiri. ‘’Katanya mengharap reog bisa lestari. Ini bentuk ujian seberapa cintanya desa kepada budaya sendiri,’’ katanya

Akhir tahun ini, pagelaran Reog Obyok akan tetap digelar tanggal 11 di setiap bulan. Pada  tahun depan, Bupati Ipong mewacanakan adanya perubahan jadwal. Tidak lagi tiap tanggal 11, melainkan digelar setiap pekan. Wacananya, pagelaran reog obyok dibagi dalam empat minggu. Di setiap minggu, ada desa yang menggelar reog obyok. ‘’Jadi kalau misalkan satu kecamatan ada 15 desa, jadwalnya dibagi dalam empat minggu. Supaya wisatawan yang datang ke Ponorogo bisa menyaksikan kesenian reog tersebut," tambah Bupati Ponorogo(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Ponorogo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES