Indonesia Positif Ketahanan Informasi Desa

Medan yang Sulit Dijangkau, DER - ACT Sampai di Lokasi Pengungsian Gempa Halsel

Jumat, 19 Juli 2019 - 07:55 | 58.78k
Kecamatan Gane Timur di Kabupaten Halmahera Selatan menjadi salah satu wilayah terdampak parah gempa Halmahera Selatan pada Ahad (14/7). Sejumlah jalan yang putus mempersulit masuknya bantuan ke kecamatan tersebut. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecamatan Gane Timur di Kabupaten Halmahera Selatan menjadi salah satu wilayah terdampak parah gempa Halmahera Selatan pada Ahad (14/7). Sejumlah jalan yang putus mempersulit masuknya bantuan ke kecamatan tersebut. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Desa

TIMESINDONESIA, HALMAHERA SELATAN – Disaster Emergency Response atau DER - ACT dan Masyarakat Relawan menjangkau warga terdampak gempa di Desa Biusui, Kecamatan Gane Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan.

Rabu (17/7) pagi, tim telah tiba di lokasi tersebut untuk mendistribusikan bantuan kepada warga di sana.

“Masih banyak warga di Desa Bisui yang tinggal di tenda-tenda. Mereka tidur beratap terpal atau atap dari dedaunan kering. Mereka masih khawatir karena gempa susulan masih terjadi beberapa hari lalu,” kata Daryadi dari Tim DER-ACT.

Akses ke lokasi bencana sebenarnya tak mudah. Namun dengan kegigihan akhirnya tim DER-ACT berhasil menjangkau lokasi. Tim bantuan itu membawa bantuan berupa makanan pokok, perlengkapan sanitasi, dan perlengkapan bayi.

Kabupaten-Halmahera.jpg

Bantuan diberikan di dua titik pengungsian dengan total penerima manfaat 410 kepala keluarga. “Alhamdulillah pendistribusian bantuan berjalan lancar. Namun, sejumlah pengungsi membutuhkan sejumlah keperluan urgen lainnya seperti pasokan air mineral, selimut, dan perlengkapan sanitasi,” imbuh Daryadi.

Sejak gempa mengguncang pada Minggu (13/7) lalu, tim ACT langsung melakukan asesmen dan memberikan bantuan. Tidak jarang, medan menuju wilayah terdampak cukup sulit, termasuk akses menuju Desa Bisui ini.

“Ada banyak jembatan rusak dan putus membuat tim pembawa bantuan harus berganti kendaraan roda dua. Jarak tempuh pun menghabiskan waktu tiga jam pulang-pergi,” cerita Daryadi.

Ia melanjutkan, selain jarak yang jauh, minimnya jaringan telepon seluler dan internet juga cukup menghambat komunikasi.

Hingga saat ini, tim DER - ACT masih berikhtiar menjangkau wilayah terdampak lainnya. Hampir seribu rumah rusak berat usai gempa berkekuatan 7,2 SR mengguncang Halmahera Selatan empat hari lalu. Bahkan, hingga Selasa (15/7) 05.00 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya 61 kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M5.8 dan magnitudo terkecil M3,1. Tercatat pula 28 gempa yang dirasakan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES