Pendidikan

Uwika Gelar Workshop dan FGD Soal Building Information Modeling untuk Kurikulum SMK

Kamis, 18 Juli 2019 - 23:47 | 148.76k
Rektor Uwika, F. Priyo Suprobo membuka FGD penerapan Building Information Modeling (BIM) untuk SMK, Kamis (18/7/2019). (Foto : Istimewa)
Rektor Uwika, F. Priyo Suprobo membuka FGD penerapan Building Information Modeling (BIM) untuk SMK, Kamis (18/7/2019). (Foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Universitas Widya Kartika (Uwika) bekerjasama dengan PT Waskita Karya, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Building Information Modeling (BIM) Software Agent mengadakan kegiatan workshop dan forum group discussion (FGD) dalam mempersiapkan kompetensi BIM mulai dari penerapan kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kamis (18/7/2019).

Rektor Universitas Widya Kartika Surabaya, F. Priyo Suprobo dalam sambutannya menyampaikan, bahwa baiknya forum group discussion ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para peserta yang berasal dari kalangan Kepala SMK, Wakasek Kurikulum SMK, Kepala Jurusan di SMK dan guru untuk dapat lebih terbuka akan potensi dan tantangan yang besar terkait kebutuhan BIM di dunia industri.

“Sehingga SMK dapat mengadopsi hal-hal baik yang diperoleh hari ini untuk menyusun rangkaian kurikulum dalam peningkatan kompetensi siswa-siswi di SMK masing-masing,” terang Priyo Suprobo. 

Samsul Arifin selaku BIM Koordinator Waskita Karya Surabaya menjelaskan dalam pemaparannya bahwa dalam bidang konstruksi di Indonesia, BIM sudah menjadi kebutuhan yang wajib diterapkan. Karena imbasnya tidak hanya bagi pelaksana kerja, namun juga ke bidang-bidang lainnya. 

“Sehingga kompetensi ini sudah harus dimiliki jika ingin terjun di industri konstruksi,” katanya. 

Senada, Ary Dwi Jatmiko, Kaprodi Arsitektur Universitas Widya Kartika yang juga merupakan perwakilan GBCI (Green Building Council Indonesia) wilayah Jawa Timur menegaskan, tidak mungkin menguasai semua software terkait persiapan dan pelaksanaan bidang konstruksi, karena software yang ada saat ini jumlahnya sangat banyak dengan fitur yang bermacam-macam. 

Yang diperlukan adalah standar rencana dan pelaksanaan yang bijak. Jangan sampai membangun konstruksi sederhana dengan teknologi yang amat canggih, sedangkan membangun konstruksi besar dengan menggunakan teknologi yang sederhana. 

“Ini artinya kita tidak bijak dan bukan pada tempatnya dalam memanfaatkan teknologi,” tandas Ary.

BIM sendiri sebenarnya sudah muncul sejak lama, namun di Indonesia baru benar-benar diterapkan dan diwajibkan sejak 2017. Terlebih keahlian merupakan target penting bagi SMK dalam mempersiapkan lulusannya menghadapi dunia profesional. 

“BIM saat ini telah menjadi pokok bahasan yang berkembang dalam bidang Teknik, khususnya berkaitan dengan building,” sambungnya.

Dengan perkembangannya teknologi dan telah dikeluarkannya Permen PUPR No. 22 tahun 2018 tentang Penerapan BIM dimulai dari gedung pemerintah dan diikuti untuk sektor swasta, yang nantinya perizinan bangunan gedung dan kawasan disampaikan dalam bentuk Building Information Modeling, maka kebutuhan tenaga kerja yang berkompeten akan BIM sangat dibutuhkan.

Dengan adanya pelatihan ini, maka SMK telah merespon tantangan dan potensi yang besar akan kemajuan teknologi di dunia kontruksi. Manfaat lain dari kegiatan ini diantaranya untuk meningkatkan keterampilan tenaga pengajar dan siswa-siswi SMK binaan Uwika dalam perancangan dan menggambar menggunakan software yang terafiliasi dengan BIM, menjalin kerjasama antara Uwika secara umum dan Fakultas Teknik secara khusus dengan SMK dan dunia industri kontruksi. 

Juga merupakan ajang komunikasi kepada masyarakat terhadap potensi Uwika dalam penguasaan dan pengembangan kontruksi yang menggunakan BIM serta pengembangan industri kontruksi untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

Adapun program tersebut akan terfokus pada beberapa proses di antaranya Focus Group Discussion, Penyusunan Kurikulum SMK berbasis BIM, Pengembangan Kompetensi Sekolah Menengah Kejurusan, Pelatihan BIM untuk tenaga pendidik SMK, Pelatihan BIM untuk siswa SMK, Pembelajaran berbasis BIM, Lomba BIM Hackathon dan Pusat Pengembangan dan Workshop BIM.

Kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian perguruan tinggi khususnya Uwika bekerja sama dengan kalangan industri kontruksi kepada generasi penerus bangsa khususnya siswa-siswi SMK di wilayah Gerbangkertosusila dengan melakukan kegiatan kolaborasi dalam mempersiapkan tenaga kerja terampil dalam menghadapi era Kontruksi 4.0.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES