Peristiwa Daerah

Waduk Mengering, Petani Gresik Terancam Gagal Panen

Kamis, 18 Juli 2019 - 16:02 | 40.52k
Salah seorang petani menunjukkan waduk yang kering (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Salah seorang petani menunjukkan waduk yang kering (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Akibat kemarau panjang, embung atau waduk di wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur mengering alhasil tidak bisa mengairi sawah petani. Jika hal ini terus terjadi, petani terancam gagal panen.

Seperti yang terjadi di waduk yang berada di Desa Petung, Kecamatan Panceng. Waduk tersebut sudah tiga bulan tidak ada air.

"Ya terancam gagal panen, karena sudah tiga bulan air di waduk kering. Biasanya memang untuk mengairi sawah, para petani disini mengandalkan air waduk," kata Matkuri, salah satu petani, Kamis (18/7/2019).

Dikatakan Matkuri, karena lahan persawahan tidak teraliri air, batang padi menjadi mengering. Jika ini terus terjadi bisa dipastikan padi akan mati dan otomatis gagal panen.

Hal senada ditambahkan petani lain, Rohim, dia berharap instansi terkait turun tangan memberikan solusi petani. Sebab, ketika kemarau padi mengering dan butuh suplai air.

Saat ini, rata-rata padi milik petani berumur satu bulan lebih atau masa pembuahan sehingga membutuhkan suplai air yang cukup.

"Seperti tahunan, ketika kemarau seperti ini. Kami sebagai petani meminta pemerintah memberikan solusi," tambahnya sembari menunjukkan padi yang kering akibat tak teraliri air.

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Rachmadt Haryadi akan mengecek langsung ke lokasi lahan pertanian di Desa Petung, Kecamatan Panceng, Gresik.

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Kementrian Pertanian di Jakarta di mana ada bantuan program bernama DPI (Dampak Perubahan Iklim).

"Besok saya cek ke lokasi, untuk program DPI tidak semua wilayah terdampak tertampung," tambahnya menanggapi waduk mengering, petani Gresik terancam gagal panen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES