Indonesia Positif Ketahanan Informasi Desa

Krisis Kekeringan di Suradadi Tegal, Direspon Cepat Ganjar Pranowo Melalui TMMD

Kamis, 18 Juli 2019 - 08:56 | 40.28k
Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie, Bsc, meresmikan TMMD Reguler 105 Kodim 0712 Tegal. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie, Bsc, meresmikan TMMD Reguler 105 Kodim 0712 Tegal. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Desa

TIMESINDONESIA, TEGAL – Hadirnya TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Reguler 105 di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yaitu di Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi, akan menumbuhkan kembali gotong-­royong dan kerja sama yang saling mendukung dari semua lini atau unsur di daerah, baik itu TNI-Polri, Pemda maupun masyarakat.

Tema pembangunan TNI yang diusung bersama Pemerintah kali ini adalah "Bersama TMMD Membangun Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat".

Gubernur Jateng, H. Ganjar Pranowo, melalui amanat yang dibacakan Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie, saat membuka TMMD Reguler di Lapangan Desa Jatimulya, menjelaskan, bahwa titik berat program TMMD adalah membangun Jawa Tengah dari pinggiran khususnya desa yang membutuhkan sarana transportasi umum. Pembangunan sarana transportasi guna mendongkrak pertanian/perkebunan maupun kegiatan lainnya demi lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khusus petani, adalah memangkas biaya produksi dalam menjual hasil bumi ke kota. Kamis pagi (11/7/2019).

meresmikan-TMMD.jpg

“Kita  ingin kehidupan rakyat Jateng semakin sejahtera, dengan jalan dan jembatan semakin memadai sehingga aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang dari dan ke desa semakin lancar. Sarana prasarana fasilitas umum juga semakin baik untuk memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat,” ungkapnya.

TMMD Reguler yang juga dilaksanakan di 4 Kabupaten lainnya di Jateng (Demak, Tegal, Gunung Kidul dan Klaten), titik beratnya adalah pembangunan fisik seperti jembatan, jalan serta irigasi. Utamanya saat menghadapi masa kekeringan yang cukup panjang ini, maka sarana yang dibangun yang merupakan respon dan langkah antisipasi cepat guna mendukung distribusi air sehingga krisis kekeringan tidak berkepanjangan.

Selain fisik tersebut, juga dilaksanakan pembangunan non fisik yang meliputi penyuluhan (wawasan kebangsaan, hukum, administrasi kependudukan, bela negara, pertanian, KB Kes, perbankan, narkoba dan lain-lain) serta sosialisasi maupun edukasi masyarakat melalui pemutaran film.

“Pemprov Jateng punya program satu OPD satu desa dampingan/binaan, dengan harapan mampu mengakselerasi upaya memajukan desa. Untuk itu kedepan saya minta Pemkab dapat menduplikasi program ini,” imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES