Peristiwa Daerah

Menteri BUMN Apresiasi INKA Kolaborasi SMK Buka Jurusan Kereta di Jatim

Rabu, 17 Juli 2019 - 21:14 | 96.99k
Menteri BUMN Tandatangani Perjanjian Kerjasama INKA dengan Lima SMK di Jawa Timur (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
Menteri BUMN Tandatangani Perjanjian Kerjasama INKA dengan Lima SMK di Jawa Timur (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno secara resmi menandatangani kerjasama PT INKA dengan beberapa SMK yang ada di Jawa Timur membuka jurusan perkerataapian. Langkah ini untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia industri pabrik kereta yang terampil.

Selain itu, Menteri Rini Soemarno hadir bersama Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro, Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro, Dirut PTPN XII Cholidi, dan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.

"Buat saya, hari yang sangat menggembirakan. Selain saya memang senang datang ke Banyuwangi, Alhamdulillah sangat senang karena ini memang salah satu impian saya," katanya.

Menurutnya, bahwa BUMN itu, harus bisa merangkul SMK-SMK. "Bisa menyerap tenaga didikan SMK untuk bekerja di BUMN, dan Alhamdulillah ini banyak cerewet tapi akhirnya pak Budi Novi mau melakukannya, terimakasih Pak Budi Novi," jelas Menteri Rini Soemarno saat berpidato di Aula SMKN 1 Glagah, Banyuwangi, Rabu (17/07/2019).

Rini juga mengapresiasi kolaborasi INKA dan Banyuwangi, dimana ada win-win solution antara kebutuhan SDM berkualitas yang diinginkan industri dan tuntutan penyerapan SDM lokal.

"Kita perlu menyiapkan pendidikan dasar dengan spesifikasi industri di daerah setempat. Kolaborasi ini patut diapresiasi,” imbuhnya.

BUMN PT Industri Kereta Api (INKA) menggandeng lima lembaga pendidikan vokasi di Banyuwangi untuk melahirkan SDM berkompeten di industri perkeretapian guna memenuhi kebutuhan SDM pabrik kereta yang sedang dibangun di Banyuwangi.

Kelima lembaga pendidikan itu adalah SMKN I Glagah, SMK Tegalsari, SMK Ihya’ Ulumuddin, SMK Muhammadiyah Rogojampi, dan Politeknik Negeri Banyuwangi. 

Di lima lembaga pendidikan tersebut, dibuka kelas khusus jurusan teknik mesin dan teknik las dengan standar industri perkerataapian. PT INKA menyusun kurikulum hingga supervisi.

Bahkan, para tenaga ahli PT INKA menjadi guru tamu dalam frekuensi pertemuan hingga 20 kali per semester. INKA juga menggerojok dana ratusan juta untuk bantuan alat-alat praktikum ke SMK tersebut sehingga para pelajar bisa mempelajari standar permesinan kereta. 

Dirut PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, kolaborasi dengan SMK ini semakin membuka peluang bagi anak-anak muda Banyuwangi untuk menjadi ahli perkeretaapian.

"Dengan SMK yang sesuai standarisasi industri kereta, keterampilan para pelajar bisa match dengan kebutuhan industri,” ujarnya.

Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko mengatakan, Banyuwangi mempunyai strategi penyerapam SDM lokal dengan cara yang win-win solution.

“Tidak asal menerapkan aturan harus utamakan SDM lokal. Juga tidak asal menerapkan semua pekerja ber-KTP lokal. Yang dilakukan Banyuwangi adalah menyiapkan kompetensi SDM-nya. Sembari menunggu pembangunan pabrik, SDM sudah disiapkan dgn menggandeng SMK,” kata Yusuf. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES