Ekonomi

Petani Pamekasan Minta Pemerintah Membeli Tembakau di Atas Harga BEP

Rabu, 17 Juli 2019 - 18:49 | 73.37k
Petani Desa Ragang Pamekasan merawat tembakaunya yang sedang serang hama. (Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Petani Desa Ragang Pamekasan merawat tembakaunya yang sedang serang hama. (Foto: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Petani tembakau di Pamekasan meminta pemerintah setempat agar membeli tembakau dengan harga diatas melebihi Break Even Point (BEP).

Pasalnya, cuaca tahun ini dinilai cukup bagus dan kualitas tembakau dipastikan juga akan lebih bagus dibandingkan sebelumnya.

Wasik Udien, salah satu petani asal Desa Ragang, Kecamatan, Kabupaten Pamekasan menyampaikan bila harga tembakau murah maka petani bakal rugi karena biaya perawatannya menghabiskan uang jutaan ribu rupiah. "Kalau dijumlah mulai biaya mencangkul, beli pupuk hingga panen perkiraan menghabiskan uang Rp 3 juta rupiah," ungkapnya.

Sementara, Akhmad, petani Desa Bujur Timur, juga menyampaikan bahwa tembakau yang ditanam petani untuk tahun ini kualitas tembakaunya sangat bagus. Karena meski kemaren sempat hujan tidak akan berdampak pada tanaman tembakau, karena tembakau masih kecil.

"Saat ini, tembakau masih kecil dan ada juga yang hampir panen. Maka dari itu, saya yakin kualitas tembakau pasti bagus. Dan saya meminta kepada pemerintah terkait untuk membeli dengan harga di atas BEP," ungkapnya.

Imam Hidajad. Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan, menyampaikan bahwa Pemkab telah menetapkan Break Even Point (BEP) tembakau 2019 sebesar Rp 42.600 rupiah per kilo gram.

Selain itu, penetapan tersebut sudah disepakati dalam acara sosialisasi dengan pihak terkait seperti pabrikan, OPD, dan para kelompok tani. "Penetapan BEP tahun ini sudah menjadi kesepakatan bersama antara petani, pabrikan serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait," ucap Imam, Rabu (17/7/2019).

Pihaknya juga menyampaikan bahwa harga tembakau bisa saja diatas BEP dan tidak menutup kemungkinan juga dibawah BEP yang telah ditetapkan pemerintah. "Karena harga temabakau itu diukur dari kualitasnya. Jadi kalau cuacanya bagus maka bisa dipastikan tembakaunya juga bagus dan harganya akan tinggi. Sebaliknya jika cuaca tak bersahabat maka kualitas bisa jelek dan harganya bisa turun," imbuhnya.

Selanjutnya pihaknya berharap tembakau milik petani di Pamekasan bagus sehingga harga tembakau bisa melebihi ketentuan BEP. "Semoga cuaca bagus dan tembakaunya juga bagus sehingga pabrikan bisa membelinya dengan harga tinggi," harapnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES