Pendidikan

Kreatif, Mahasiswa UTM Sulap Tongkol Pisang Jadi Nugget

Rabu, 17 Juli 2019 - 17:12 | 127.90k
Mahasiswa UTM yang tergabung dalam kelompol KKN 09 Desa Dlemer, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, ketika mengedukasi masyarakat tata cara mengolah tongkol pisang menjadi nugget lezat dan bergizi. (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)
Mahasiswa UTM yang tergabung dalam kelompol KKN 09 Desa Dlemer, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, ketika mengedukasi masyarakat tata cara mengolah tongkol pisang menjadi nugget lezat dan bergizi. (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADURAMahasiswa UTM (Universitas Trunojoyo Madura) mampu berinovasi dan melahirkan ide-ide kreatif selama menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Mandiri 2019. Sebanyak 15 mahasiswa dari berbagai fakultas itu menyulap tongkol pisang jadi nugget lezat dan bergizi.

"Produk nugget berhaban tongkol pisang memiliki potensi besar di pasaran, karena nilai ekonomisnya tinggi," ucap Zilda Khilmatus Shokhikhah, penanggung jawab produk olahan pangan kelompok KKN 09 Desa Dlemer, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rabu (17/7/2019).

Zilda mengatakan, cara mengolah tongkol pisang menjadi nugget sangat mudah dan tidak perlu mengeluarkan biaya besar.

Mahasiswa-UTM-b.jpg

"Biaya produksinya bisa dijangkau oleh semua kalangan. Kami juga sudah mengedukasi masyarakat Desa Dlemer cara membuat nugget lengkap dengan bahan-bahan yang dibutuhkan," ujarnya.

Cara membuat nugget, lanjutnya, cukup praktis. Diawali dengan mengiris kecil-kecil bagian daging tongkol pisang, dan direndam air garam selama 30 menit untuk menghilangkan getah serta dikukus hingga lunak. Kemudian diblender sampai halus.

Selanjutnya, campur dengan bumbu dapur seperti bawah merah dan bawang putih yang sudah dihaluskan. Lalu, dicampur dengan tepung terigu, tapioka, dan telur. Kemudian, diaduk sampai merata, dan tambahkan merica, garam, gula, serta penyedap.

"Bisa juga ditambah sayuran seperti wortel, kentang, dan bayam yang dipotong kecil-kecil," ucapnya.

Langkah berikutnya, kata Zilda, siapkan loyang yang sudah diolesi margarin, dan tuangkan adonan nugget tongkol pisang untuk dikukus selama 30 menit. Lalu dinginkan sebelum diiris berbentuk persegi, atau dicetak sesuai selera seperti cetakan bintang atau boneka.

"Tahapan akhir, dilumuri adonan tepung terigu yang dicampur telur, terus dilumuri lagi dengan tepung panir. Nugget tongkol pisang siap digoreng deh," paparnya.

Ia menjelaskan, nugget berbahan tongkol pisang bisa menjadi solusi bagi masyarakat Desa Dlemmer yang berminat mengembangkan makanan ini menjadi usaha. Karena rasanya tidak jauh beda dengan nugget daging.

"Bagi ibu-ibu yang kesulitan mengatasi anak yang tidak mau makan sayur, nugget tongkol pisang bisa menjadi alternatif loh," ucapnya.

Selain nugget tonggol pisang, Zilda bersama rekan-rekannya membuat terobosan produk olahan bakso goreng ikan lele dan abon tulang lele. Dua varian makanan tersebut, memanfatkan budidaya ikan lele yang ditekuni masyarakat Desa Dlemmer.

Kebetulan, sekitar 40 Kepala Keluarga (KK) di desa setempat mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, berupa program Kolam Lele Keluarga (Kolega) untuk dijadikan sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan biaya hidup.

"Kami amati, masyarakat belum bisa mengolah hasil budidaya lele menjadi produk makanan. Makanya, kami tertantang untuk membuat produk olahan pangan yang laik jual," ucap mahasiswi Fakultas Hukum UTM ini.

Zilda berharap, melalui inovasi produk olahan mahasiswa UTM yang menyulap tongkol pisang menjadi nugget, dan membuat bakso goreng ikan lele, serta abon tulang lele tersebut bisa membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Terutama, mampu meningkatkan sektor perekonomian Desa Dlemer.

"Mengolah tongkol pisang dan tulang ikan lele menjadi produk bernilai ekonomis dapat menambah pengetahuan baru bagi masyarakat. Sesuatu yang sering diabaikan, ternyata bisa dimanfaatkan," tandas mahasiswa UTM ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES