Ekonomi

Jonan: Investasi di Blok Masela Terbesar Setelah Freeport

Rabu, 17 Juli 2019 - 15:46 | 48.16k
Menteri ESDM Ignasius Jonan. (foto: Doc TIMES Indonesia)
Menteri ESDM Ignasius Jonan. (foto: Doc TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan, total biaya pengembangan lapangan Proyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela, Maluku, mencapai 18,5 miliar dollar AS hingga 19,8 miliar dollar AS.

“Ini adalah investasi asing terbesar sejak 1968 dan simbol pembangunan di Indonesia Timur yang berskala global setelah Freeport Indonesia,” kata Jonan usai melaporkan secara persetujuan Rencana Pengembangan (Plan of Development/PoD) Proyek LNG Lapangan Abadi di Blok Masela kepada Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, dilansir dari laman resmi setkab.go.id, Rabu (16/7/2019).

Pada saat pembangunan, menurut Jonan, Proyek Blok Masela dapat menyerap 30 ribu tenaga kerja langsung maupun pendukung, dan saat beroperasi akan menyerap tenaga kerja antara 4.000 sampai 7.000 orang termasuk pembangunan industri petrokimia.

Terkait proyek ini, Menteri Jonan mengemukakan tiga pesan penting Presiden Jokowi. Pertama, komitmen Inpex sesuai dengan apa yang tertuang di PoD dan arahan pemerintah lewat Kementerian ESDM. Kedua, memaksimalkan lokal konten, dan ketiga adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal.

“Persetujuan atas revisi PoD oleh pemerintah ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Proyek LNG Abadi,” tegas Jonan.

Presiden Jokowi menyambut gembira tercapainya persetujuan pembangunan Blok Masela antara pemerintah yang diwakili oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan investor pengelola blok tersebut Inpex Corporation.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto yang bersama Menteri Jonan mengantar delegasi Inpex Corporation yang dipimpin oleh President/CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menghadap Presiden Jokowi mengatakan bahwa Presiden juga ingin agar Inpex bisa memaksimalkan konten lokal dalam mengelola Blok Masela. 

Tak hanya itu, Kepala Negara juga berharap tenaga kerja lokal bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. “Jadi nanti ada training-traininguntuk bisa meningkatkan kapabilitas dari SDM setempat,” ujar Dwi.

Sementara itu President & CEO Inpex Takayuki Ueda mengatakan, konsep pengembangan proyek telah mengalami perubahan dari skema kilang terapung menjadi skema LNG darat.

Menurut Talayuki, lapangan Gas Abadi Blok Masela yang mempunyai produktivitas reservoir sangat bagus menumbuhkan harapan untuk mengembangkannya secara efisien. "Dan menjadikan lapangan ini beroperasi secara stabil dalam memproduksi gas alam cair (LNG) untuk jangka waktu yang panjang,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES