Indonesia Positif Ketahanan Informasi Ekonomi

Beras Premium di LPW-ACT Blora, untuk Bantuan Kemanusiaan

Rabu, 17 Juli 2019 - 10:39 | 79.86k
Dengan pengelolaan yang serba otomatis, Lumbung Pangan Wakaf (LPW) menghasilkan beras berkualitas baik. Sementara itu, kehadiran LPW turut memberdayakan masyarakat sekitar. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Dengan pengelolaan yang serba otomatis, Lumbung Pangan Wakaf (LPW) menghasilkan beras berkualitas baik. Sementara itu, kehadiran LPW turut memberdayakan masyarakat sekitar. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Ekonomi

TIMESINDONESIA, BLORA – Lumbung Pangan Wakaf atau LPW-ACT menyediakan beras dengan kualitas baik untuk dijual dan didistribusikan pada warga yang membutuhkan. LPW-ACT berada di Blora ini dikelola oleh Ngadi.

Ngadi mengatakan dari tahun ke tahun ada peningkatan hasil produksi di LPW Blora. “Pada tahun awal berdiri (2016), kita hanya punya satu mesin pengering saja. Sekarang kita sudah punya tiga mesin pengering. Alhamdulillah, produksi yang tadinya hanya sekitar 4-10 ton, sekarang bisa meningkat hingga 10 sampai 25 ton per harinya,” ujar Ngadi pada TIMES Indonesia.

Ia mengungkapkan mesin pengering hanyalah satu dari sekian banyak mesin yang terdapat di LPW Desa Jipang. Masih ada beberapa mesin yang ada di atas lahan, yang menurut Ngadi, seluas satu hektare ini.

Sementara itu Didit Sulistyono, supervisor yang bertanggung jawab atas produksi di LPW menjelaskan, setelah dikeringkan, gabah akan diproses ke dalam mesin huler untuk dipisahkan antara gabah dan berasnya.

Beras-Premium-ACT.jpg

“Setelah terpisah antara beras dan gabah, kemudian kita masukkan kembali ke dalam mesin poles berasnya, agar jadi beras premium. Kemudian kita pisahkan lagi dengan mesin otomatis agar terpisah antara mana beras utuh dan beras pecah untuk kemudian kita taruh di penampungan dan kita kemas,” jelas Didit.

Beras premium yang dimaksudkan oleh Didit adalah beras yang benar-benar putih dan utuh tanpa kulit ari yang menempel lagi pada beras. Kini Didit menjelaskan sedikitnya mereka dapat mengirimkan 25 ton beras per minggu ke distributor mereka, yakni PT Hydro Perdana Retailindo.

Dengan produksi beras yang sedemikian besar, masyarakat sekitar juga semakin banyak yang diuntungkan. Untuk memenuhi produksi 25 ton tersebut, pihak LPW mengadakan koordinasi untuk menampung hasil panen para petani kemudian dihargai lebih tinggi daripada harga di pasaran.

Proses-Beras-Premium.jpg

“Pengaruhnya sangat besar sekali untuk masyarakat karena LPW ini bisa mennyetabilkan harga. Jadi saat musim hujan misalnya, harga dari pasaran itu bisa rendah. Tapi kalau di LPW, meskipun harga (gabah) turun, itu bisa kami stabilkan. Setidaknya jangan sampai harganya jatuh,” jelasnya.

Selain untuk dijual, beras ini juga didistribusikan untuk bantuan kemanusiaan. Pada awal 2018 lalu, beras-beras hasil produksi di Blora sempat didistribusikan kepada Kapal Kemanusiaan Palestina.

Sebelumnya pada tahun 2017, ribuan ton beras yang berasal dari tanah di Blora ini juga sempat sampai ke Afrika dan Rohingya yang terdampak krisis kemanusiaan. Sementara di dalam negeri, LPW-ACT pernah membantu korban bencana gempa Palu, Sigi, dan Donggala pada 2018 lalu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES