Pendidikan

Program Studi Profesi Apoteker USD Yogyakarta Sukses Pertahankan Akreditasi A

Rabu, 17 Juli 2019 - 11:08 | 355.53k
Wakil Rektor I USD, Rohandi (empat dari kiri) dan pejabat Fakultas Farmasi USD foto bersama dengan Tim Asesor seusai kegiatan visitasi pada 26 Juni 2019. (FOTO: Humas USD/TIMES Indonesia)
Wakil Rektor I USD, Rohandi (empat dari kiri) dan pejabat Fakultas Farmasi USD foto bersama dengan Tim Asesor seusai kegiatan visitasi pada 26 Juni 2019. (FOTO: Humas USD/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tekad Universitas Sanata Dharma (USD Yogyakarta) meningkatkan kualitas program studi membuah hasil. Ini setelah Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) USD Yogyakarta berhasil mempertahankan kualitasnya dan kembali dinyatakan lolos verifikasi oleh tim asesor dengan meraih Akreditasi A.

Tim asesor yang datang ke USD yaitu Prof Dr Sudjarwo dari Universitas Airlangga, Dra Endang Adriyani dari Universitas Indonesia, dan Prof Dr Rosidah dari Universitas Sumatera Utara. Kedatangan tim asesor disambut oleh Rektor dan Wakil Rektor I USD, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Farmasi.

Surat keputusan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) itu baru saja didapatkan bulan lalu, tepatnya pada 29 Juni 2019. SK tersebut berlaku sejak 2019 hingga 2024.

“Reakreditasi PSPA dilakukan sebelum masa akreditasi yang kedua berakhir,” kata Dekan Fakultas Farmasi USD, Dr Yustina Sri Hartini dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Rabu (17/7/2019).

Yustina menambahkan, akreditasi A yang berhasil dipertahankan oleh Fakultas Farmasi merupakan bukti nyata pertanggungjawaban kepada stakeholders dan masyarakat. Terutama kepada para mahasiswa, orang tua mahasiswa, alumni, dan mitra-mitra Fakultas Farmasi USD atas turunnya peringkat akreditasi PSPA.

“Kami ingin memberikan yang terbaik bagi mahasiswa dan orang tua mahasiswa,” terang Yustina.

Selain itu, kajian dari tim asesor akan menjadi pedoman bagi PSPA USD untuk melakukan perbaikan diri dan memutuskan berbagai kebijakan demi kemajuan program studi. Termasuk untuk mengajukan penilaian ulang kepada LAM-PTKes di masa akan datang.

Yustina berharap, capaian akreditasi dapat memberikan dampak positif bagi mitra Fakultas Farmasi USD khususnya dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas di bidangnya. Ia pun meminta predikat A dapat menjadi pegangan bagi seluruh elemen di dalam PSPA seperti dosen, mahasiswa, karyawan, dan lulusan.

“Predikat ini akan menjadi penyemangat bagi kami semua untuk terus melakukan perbaikan diri dan memberikan hasil yang sesuai dengan predikatnya,” pinta Yustina.

PSPA USD pertama kali diselenggarakan pada tahun 2000. Yakni, dengan SK Rektor USD No. 017 oleh Romo Dr Sastrapratedja, SJ dengan nama Program Profesi Apoteker. Kemudian, berdasarkan surat dari Ditjen Dikti No.362/D/T/2010 tanggal 31 Maret 2010 tentang pemberian izin penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Apoteker, nama Program Profesi Apoteker kemudian diubah menjadi Program Studi Profesi Apoteker.

Sejak terselenggaranya PSPA hingga saat ini telah melahirkan 2.700 apoteker dengan profil lulusan yang memiliki karakter nine stars yang “cerdas dan humanis” sehingga mampu berperan sebagai tenaga kesehatan yang profesional, adil, dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Menurutnya, penerimaan mahasiswa baru PSPA USD dibuka setiap semester (dua kali dalam setahun) dengan kapasitas maksimal 80 mahasiswa per-semester. Tak hanya menerima lulusan program studi S1 Farmasi, PSPA juga terbuka bagi lulusan S1 Farmasi Universitas lainnya dengan syarat akreditasi Universitas asal adalah minimal C sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI).

Yustina mengungkapkan, keputusan untuk menerima mahasiswa lulusan S1 Farmasi dari luar USD merupakan sebuah bentuk kepedulian Fakultas Farmasi USD terhadap jumlah perguruan tinggi yang memiliki PSPA. Saat ini 38 perguruan tinggi tidak sebanding dengan banyaknya jumlah perguruan tinggi yang memiliki program studi S1 Farmasi (186 perguruan tinggi).

Ia menambahkan, Fakultas Farmasi USD harus siap menghadapi perubahan yang akan terjadi ke depannya guna mempertahankan apa yang telah diraih.

“Saat ini Fakultas Farmasi USD memiliki program studi S1 Farmasi dan Program Studi Profesi Apoteker yang terakreditasi A serta program S2 Magister Farmasi yang baru memasuki tahun kedua,” tutur Dr Yustina Sri Hartini, dekan Fakultas Farmasi USD Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES