Peristiwa Daerah

Turunkan AKI/AKB, Ini Langkah Dokter Spesialis OBGyn di Sidoarjo

Selasa, 16 Juli 2019 - 20:38 | 104.56k
Puluhan Dokter Spesialis OBGyn dan Spesialis Anak menggelar lokakarya menekan AKI/AKB di Hotel Fave Sidoarjo, Selasa (16/7/2019). (FOTO: Istimewa)
Puluhan Dokter Spesialis OBGyn dan Spesialis Anak menggelar lokakarya menekan AKI/AKB di Hotel Fave Sidoarjo, Selasa (16/7/2019). (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Puluhan Dokter Spesialis OBGyn dan Spesialis Anak berkomitmen turunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi AKI/AKB Sidoarjo dengan menciptakan inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan juga dirancang sistim rujukan yang terintegrasi yang berbasis aplikasi.

Selain itu juga telah dibentuk Forum PENAKIB yang bertujuan untuk melakukan percepatan penurunan kematian ibu dan bayi yang melibatkan multi stakeholder yang berkepentingan dengan kesehatan ibu dan bayi.

lokakarya-AKI-AKB-2.jpg

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Syaf Satriawarman, Sp.Pros Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dalam Lokakarya Peningkatan Peran Forum PENAKIB yang terselenggara atas dukungan program Jalin USAID. Kegiatan yang digelar di Hotel Fave Sidoarjo tersebut dihadiri oleh puluhan dokter spesialis OBGyn dan spesialis anak serta Bidan, Selasa (16/7/2019).

Lebih lanjut disampaikan dr. Syaf mengatakan bahwa target provinsi Kabupaten Sidoarjo tidak boleh >23. "Saya minta tim, langkah yang pertama, kita tidak boleh >20, bagaimanapun caranya. Maka keterlibatan bidan harus betul-betul optimal," kata dr. Syaf. 


Lokakarya tersebut bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi antar pemangku kebijakan sebagai upaya untuk mengoptimalisasi peran forum Penakib Kabupaten Sidoarjo sebagai mitra pemerintah kabupaten (Dinas Kesehatan) Sidoarjo. 

Sementara dr.Mohammad Hud Suhardono, SPOgK mengatakan lokakarya ini mengasilkan evaluasi peran fungsi dan tata kelola Penakib Sidoarjo, Program/Kegiatan bersama sesuai kebutuhan PENAKIB Sidoarjo serta rencana selanjutnya.

Dalam forum yang sama juga dilakukan sosialisasi penggunaan aplikasi SiCantik (Sidoarjo Cegah Kematian Ibu dan Anak) yang salah satu inovasi penurunan AKI/B berbasis ICT terang dr. Zuhaida. MKes Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, evaluasi penggunaan aplikasi SiCantik di Kabupaten Sidoarjo oleh bidan hampir mencapai sekitar 900 an lebih tinggal sekarang juga bagaimana aplikasi tersebut juga digunakan oleh para dokter OBGyn.

Sebagai informasi angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) Kabupaten Sidoarjo masih relatif tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2016 dan tahun 2017 dan berada di peringkat sepuluh besar dalam jumlah kematian ibu dan bayi di Jawa Timur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES