Peristiwa Daerah

Menyambut HUT TNI AU Ke-72, Lanud Raden Sadjad Ranai Bantu Peralatan Ibadah

Selasa, 16 Juli 2019 - 18:03 | 96.38k
Komandan Lanud Raden Sadjad Ranai,  Kolonel (Pnb) Fairlyanto menyerahkan sound sistem Kepada pengurus Surau Nurul Huda Penagi, Natuna, Kepri. (Foto: Istimewa)
Komandan Lanud Raden Sadjad Ranai,  Kolonel (Pnb) Fairlyanto menyerahkan sound sistem Kepada pengurus Surau Nurul Huda Penagi, Natuna, Kepri. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BATAM – Menyambut Hari Karya Bakti TNI Matra Udara TNI AU Ke-72, Komandan Lanud Raden Sadjad Ranai, Kolonel (Pnb) Fairlyanto beserta jajaranya melaksanakan serangkaian kegiatan sosial. Kegiatan itu diwujudkan dengan memberikan bingkisan alat ibadah di Kampung Penagi Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (16/7/2019).

Danlanud mengatakan, karya bakti ini merupakan cara dari satuan TNI, khususnya Angkatan Udara menjalin kedekatan dengan masyarakat setempat. Menurutnya TNI dan masyarakat harus menjadi mitra yang solid. Bukan sebaliknya, yaitu terkesan berjarak ataupun  tidak akrab.

“Kegiatan ini sesuai arahan pimpinan TNI, yaitu bersama rakyat TNI kuat. Supaya kehadiran TNI dimanapun, kita tetap ada di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Danlanud.

Dalam giat tersebut, Kolonel (Pnb) Fairlyanto secara simbolis menyerahkan sound sistem Kepada pengurus Surau Nurul Huda Penagi, peralatan tukang kepada pengurus gereja, dan peletakan bata pertama untuk pembangunan pagar Klenteng Penagi.

Kolonel (Pnb) Fairly menjelaskan kegiatan ini untuk mengenang dua peristiwa heroik yang dilakukan oleh prajurit TNI AU pada Tahun 1947 lalu.

“Kita berbagi bukan karena kita kaya. Kita berbagi karena ingin memanfaatkan apa yang diberi oleh Allah SWT untuk membantu masyarakat,” ucap Kolonel (Pnb) Fairlyanto.

Ia berharap agar masyarakat dan pihaknya selalu dapat berkoordinasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

“Saya atas nama TNI AU Raden Sadjad Ranai meminta maaf apa bila selama ini ada anggota saya yang berbuat menyinggung hati masyarakat. Karena prinsip kami, bersama masyarakat TNI kuat,” paparnya.

Terkait kisah mulanya terjadi Bakti TNI AU, Fairly sedikit menceritakan bahwa ada dua peristiwa penting pada tahun 1947 lalu, Pada 29 Juli 1947 untuk pertama kalinya TNI AU menorehkan tinta emas bagi negara.

Serangan udara yang ditujukan terhadap kedudukan Belanda di Semarang, Ambarawa dan Salatiga menjadi operasi udara pertama kali.

Serangan udara ini merupakan serangan udara yang pertama kali dilakukan oleh Angkatan Udara Republik Indonesia yang dilakukan tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Curen dan satu Guntei.

Sedangkan peristiwa kedua yang terjadi pada tanggal tersebut adalah tertembaknya pesawat Dakota VT-CLA yang mengakibatkan gugurnya para perintis Angkatan Udara Republik Indonesia, yaitu Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara A. Adisutjipto dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo.

“Peristiwa itu jadi cikal bakal operasi udara lainnya. Terus dijadikan sumber motivasi serta semangat pengabdian TNI AU,” ungkapnya.

Semangat pengabdian tulus, rela berkorban dan berdedikasi tinggi ditunjukan para pelopor TNI yang gugur itu harus selalu tersimpan pada setiap benak prajurit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Batam

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES