Peristiwa Daerah

Gempa 6 SR, Beberapa Rumah di Banyuwangi Retak

Selasa, 16 Juli 2019 - 09:29 | 244.00k
Kolase beberapa rumah retak dan material berjatuhan usai Gempa Bumi 6.0 SR Guncang Wilayah Banyuwangi (Foto : Roghib Mabrur/Times Indonesia)
Kolase beberapa rumah retak dan material berjatuhan usai Gempa Bumi 6.0 SR Guncang Wilayah Banyuwangi (Foto : Roghib Mabrur/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Selasa (16/7/2019) pagi tepat pukul 07:18:36 masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur dan sekitarnya panik keluar rumah setelah terjadi gempa bumi yang sangat kuat mengguncang Banyuwangi.

Dilansir dari situs website resmi BMKG, gempa bumi berkekuatan 6.0 Skala Ritcher (RS) berlokasi Lintang 9.11 LS, Bujur 114.54 BT dengan berpusat di laut 83 km barat daya Nusa Dua, Provinsi Bali, berkedalaman 68 km.

Menurut release Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, S.T., Dipl. Seis, M.Sc. guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Badung, Nusa Dua, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, Jember, Lumajang. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.

"Hingga pukul 07.50 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock), masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," kata Rahmat Triyono.

Rahmat Triyono menjelaskan gempa bumi selatan di Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.Edisi-Selasa-16-Juli-2019-Bnyar.jpgHasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault).

Sementara itu di Banyuwangi guncangan sangat kencang hingga meretakkan bangunan rumah yang sifatnya ringan, seperti yang terjadi di tembok dapur rumah nenek Ratiyah warga desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.

"Sewaktu masak kok bergetar, seketika itu saya langsung bergegas keluar untuk menyelamatkan diri, pas saya masuk dapur material bangunan berjatuhan, dan retak sedikit, Alhamdulillah selamat dan tidak terlalu parah," ujar Nenek Ratiyah Warga, Selasa (16/07/2019).

Ratiyah menuturkan saat gempa terjadi ia berada di dapur memasak dan ia panik keluar rumah bersama tetangga "Ya Allah Lindu (bahasa Using)", Ia merasakan kuatnya guncangan hingga meretakkan rumahnya yang berdekatan dengan jurang aliran sungai dan pasir semen bangunan berjatuhan, yang mana kondisi kerusakan tergolong ringan.

Gempa bumi yang terjadi tersebut tidak berpotensi tsunami, namun hingga berita ini diturunkan aktivitas masyarakat sudah kembali normal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES