Gaya Hidup

Senandung Merdu dari Timor Tampil Apik di Hotel Tugu Malang

Senin, 15 Juli 2019 - 23:34 | 78.64k
Para tamu wisatawan asing tertarik dan kemudian ikut menari ketika anak-anak M2I Dawai menghibur mereka di Hotel Tugu Malang dalam Culture Dining Seri. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Para tamu wisatawan asing tertarik dan kemudian ikut menari ketika anak-anak M2I Dawai menghibur mereka di Hotel Tugu Malang dalam Culture Dining Seri. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Unik, indah dan yang melegenda tentang musik tradisional dari kelompok masyarakat NTT (Nusa Tenggara Timur), Senin (15/7/2019) malam disuguhkan dengan apik di Hotel Tugu Malang dalam tema Senandung Merdu dari Timor lewat kemasan Indonesia's Culture Dining Series ke 43-nya di ruang The Tirta Gangga, ruang perjamuan yang elegan dan eksotis.

Malam itu memang terasa istimewa. Kursi, tempat duduk yang memang biasa diperuntukkan tamu hotel yang makan malam sembari disuguhi berbagai kesenian daerah dari seluruh pelosok Nusantara, dipenuhi wisatawan mancanegara.

Anak-anak muda M2I Dawai yang tergabung di Museum Musik Indonesia berhasil memukau tamu-tamu bule itu. Dalam durasi satu jam mereka membawakan sedikitnya 10 lagu-lagu dari NTT yang dinamis itu.

Para-tamu-wisatawan-asing-b.jpg

Apalagi ketika anak-anak yang tergabung di sanggar Ikamatri Malang itu menyajikan tari Rangkuk Alu, tarian asli dari Manggarai NTT, para wisatawan tampak begitu terpesona. Tari itu dibawakan delapan anak, empat putra memainkan bambu dan empat putri menari di atasnya.

Menurut Nana, pengurus Museum Musik Indonesia, malam itu merupakan penampilan ketiga bagi anak-anak muda M2I Dawai di acara Dinning Serie di hotel Tugu. "Dua kali kami mengisi acara dinning serie dan sekali Old and New. Biasanya kami memang membawakan musik-musik Sapek dari Kalimantan. Ini pertamakali menyajikan musik dari NTT," ujar Nana.

Bahkan para wisatawan itu sempat tertarik dan ikut menari ketika anak-anak M2I Dawai ini membawakan lagu Gemu Fa Mi Re yang populer di kalangan TNI itu. Bahkan begitu acara pokok usai, para wisatawan bule itu minta diajari tari Rangkuk Alu.

NTT adalah salah satu daerah yang memiliki beraneka alat musik unik serta tarian khas ini, patut mendapatkan apresiasi. Malam itu mereka memainkan berbagai alat musik seperti Dungga, Karinding, Tembong, Okulele, Sunding, Tatong yang dikombinasikan dengan pertunjukkan tari ‘Rangkuk Alu’, yang dalam pembuatannya terinspirasi permainan tradisional yang menggunakan bambu sebagai alat pergerakan kaki-kaki penari.

Ruang Tirtagangga terinspirasi sejarah dari India, Arab, Cina dan Mongolia Silk and Spice Roads. Dihiasi mawar merah, lampu gantung, dan menghadap ke area taman yang indah dikelilingi oleh suara air deras di atas kolam kecil tempat ini mencerminkan ketenangan eksotis seperti sebuah istana di India.

Namun pertunjukan malam itu menjadi meriah oleh acara Indonesia Culture Dining Series ke 43 Senin (15/7/2019) malam di Hotel Tugu Malang ketika Senandung Merdu dari Timor itu digelar di ruang The Tirta Gangga.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES