TIMESINDONESIA, MALANG – Pantai Bajulmati di Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak hanya dikenal dengan keindahan obyek wisata pantainya, melainkan juga sebagai tempat pendaratan penyu menjelang musim bertelur.
Banyaknya penyu yang mendarat ke bibir pantai tersebut menjelang musim bertelur, membuat masyarakat sekitar membentuk konservasi penyu berbasis masyarakat.
Masyarakat sekitar membentuk lembaga bernama Bajulmati Sea Turtle Conaervation (BSTC) yang bertujuan untuk merawat penyu yang terdampar menjelang musim bertelur.
"Biasanya penyu terdampar antara bulan Maret hingga September. Penyu yang terdampar, kami lakukan perawatan dan dicek kesehatannya," ujar Relawan BSTC Wahyu Pratomo kepada TIMES Indonesia, Senin (15/7/2019).
Lebih lanjut dia menjelaskan, penyu yang terdampar biasanya memiliki beberapa masalah kesehatan. Seperti terjerat pancing nelayan maupun terbentur terumbu karang. "Sehingga menyebabkan kulit maupun badan penyu terluka. Penyu yang terdampar, kami karantina. Setelah siap, maka akan kembali kami lepas ke lautan," urainya.
Selain itu, kata Wahyu, biasanya juga ada penyu yang mendarat dalam kondisi bertelur. Sehingga, pihaknya melakukan proses penetasan anak penyu maupun tukik. "Anak penyu maupun tukik juga kami rawat dan dicek kesehatannya. Setelah kondisinya siap, maka akan dilepas ke lautan," tuturnya.
Menurutnya, pihaknya juga memiliki kepedulian untuk melakukan konservasi. "Biasanya kami juga melakukan pelepasan tukik bekerjasama dengan BKSDA, Pemkab Malang, perguruan tinggi maupun penggiat lingkungan," ungkapnya.
Selanjutnya dia berharap melalui konservasi yang dilakukan BSTC ini akan menjaga habitat penyu di sekitar pantai Bajulmati.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Faizal R Arief |
| Publisher | : Sholihin Nur |
| Sumber | : TIMES Malang |
