Olahraga

Dibatalkan Mendadak, Komposer Rampak Bedug di Penutupan Porprov VI Jatim 2019 Kecewa

Senin, 15 Juli 2019 - 20:15 | 167.21k
Para pemain gamelan saat melaksanakan latihan untuk pentas kolaborasi rampak bedug di upacara penutupan Porprov VI Jatim 2019, Senin, (15/07/2019) (Foto: Achmad Choirudin/TIMES Indonesia)
Para pemain gamelan saat melaksanakan latihan untuk pentas kolaborasi rampak bedug di upacara penutupan Porprov VI Jatim 2019, Senin, (15/07/2019) (Foto: Achmad Choirudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Komposer kolaborasi Rampak Bedug, Eko Hardoyo mengaku sangat kecewa atas pembatalan pementasan Rampak Bedug di penutupan Porprov Jatim VI 2019 yang berlangsung di Stadion Bumi Wali (SBW) Tuban pada hari Sabtu 13 Juli 2019 lalu.

Pembatalan sepihak itu terjadi pada saat menit-menit akhir menjelang pementasan Rampak Bedug yang melibatkan 168 orang peraga dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Tuban.

Ada sekitar 99 bedug, 50 terbang bancahan, dan satu set gamelan yang sudah siap di lokasi. Namun karena insiden pembatalan sepihak ini, seluruh alat musik itu tidak jadi dimainkan dalam closing ceremony menyambut kedatangan Gubernur Jatim.

"Tentu kita sangat kecewa karena semua yang kita persiapkan dengan sangat panjang harus dibatalkan saat menit-menit terakhir menjelang pementasan," kata Eko sapaan akrabnya.

Dia menjelaskan, bahwa pembatalan pentas tersebut sangat mendadak. Sebab saat gladi kotor dan gladi resik sama sekali tidak ada masalah, bahkan sebelum acara dimulai juga tidak ada koordinasi dari pihak Event Organizer (EO) terkait pembatalan tersebut.

Bahkan untuk mengetahui kejelasan pembatalan tersebit, Eko Hardoyo mengaku telah menanyakan langsung kepada EO pemutupan Porprov melalui pesan singkat namun hanya dibalas singkat tanpa kejelasan.

Dalam pesan singkat itu, panitia hanya mengatakan bahwa rundown terus berjalan dan ada banyak perubahan mendadak. "Seharusnya jika ada permasalahan pada waktu pementasan bisa mengubah rundown, panitia bisa menggeser pementasan di waktu yang lain tanpa harus melakukan pembatalan," jelasnya.

Akibat pembatalan tersebut banyak seniman peraga yang merasa dirugikan. Tidak hanya kecewa, mereka bahkan merasa dirugikan atas waktu dan tenaga yang telah mereka luangkan selama beberapa bulan untuk latihan dan hanya menjadi sia-sia. "Kita merasa dirugikan atas waktu yang kita lakukan untuk latihan selama ini," tandasnya.

Sementara itu panitia Proprov belum memberikan klarifikasi terkait pembatalan sepihak itu. Mereka berdalih tentang adanya instruksi langsung dari protokoler Gubernur Jatim yang menyebabkan panitia melakukan pembatalan secara sepihak.

Terkait hal tersebut, Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) Tuban akan melakukan mediasi dan koordinasi dengan pihak panitia terkait pembatalan sepihak itu.

Kabid Olah Raga Disparbudpora Tuban, Zainal Maftuhien saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sendiri mengaku baru mendengar berita tersebut, dalam beberapa hari terakhir pihaknya tidak masuk kerja karena sakit dan baru masuk hari Senin 15 Juli 2019.

Berkaitan dengan simpang siurnya berita di medsos soal pembatalan sepihak pementasan Rampak Bedug saat penutupan Porprov Jatim VI 2019 ini, pihaknya berjanji akan melakukan koordinasi internal terlebih dulu, untuk kemudian menindaklanjuti dengan menghubungi EO yang menangani pementasan tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Tuban

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES