Ekonomi

Harga Anjlok, Garam Milik Petambak Asal Gili Raja Tidak Laku

Senin, 15 Juli 2019 - 15:58 | 99.08k
Petambak Garam Asal Kepulauan Gili Raja Gigit Jari Karena Garamnya Tidak laku (FOTO: Qusyairi/TIMES Indonesia)
Petambak Garam Asal Kepulauan Gili Raja Gigit Jari Karena Garamnya Tidak laku (FOTO: Qusyairi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Anjloknya harga garam rayat berakibat fatal pada petambak garam Asal Kepulauan Gili Raja, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pasalnya, garam milik para petambak di pulau tersebut tidak laku.

Hal itu diungkapkan Syahrul Gunawan, salah satu petambak dari Desa Banbaru, Pulau Gili Raja Kecamatan Gili Genting, Sumenep.

Kepada wartawan, Syahrul mengaku garam milik para petambak di pulaunya tidak ada yang berani membelinya.

Ihwal tidak lakunya gatam milik petammak di Pulau Gili Raja tersebut karena anjloknya harga garam saat ini. Bila diperkirakan dengan ongkos transportasi pengiriman garam serta kulinya, maka harga tiga ton garam bersihnya tinggal dua ton.

"Tiga ton, misalnya kita kirim harga garam Rp 300 ribu. Kali tiga Rp 900, tiga ratusnya itu sudah untuk transportasi dan ongkos kuli," kata Syahrul, Senin (15/7/2019).

Bila prangko pembelian di Pulau Gili Raja dengan harga Rp 300 ribu, para pembeli dari Kalianget dan Penarukan tidak mau. Para pembeli tidak mau menanggung resiko perjalanan lewat jalur laut.

Pilihan terkahir yang dipilih oleh petambak garam di Desa, Jateh, Banbaru, Banmaleng, dan Desa Lombang di Pulau Gili Raja adalah menimbun hasil tambaknya hingga harga garam normal. Namun, bila persedian dapur menipis, puluhan ton garam terpaksa akan dijual dengan resiko harga yang paling murah sekali pun.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES