Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Inspirasi Literasi Bagi Pemimpin

Senin, 15 Juli 2019 - 12:09 | 194.97k
Abdul Halim Fathani, Peresensi adalah Dosen Pendidikan Matematika Universitas Islam Malang. Penggagas Forum Literasi Matematika (forLIMA). (Grafis: TIMES Indonesia)
Abdul Halim Fathani, Peresensi adalah Dosen Pendidikan Matematika Universitas Islam Malang. Penggagas Forum Literasi Matematika (forLIMA). (Grafis: TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGKETIKA membaca buku yang berjudul “A Good Leader is A Good Reader” mengingatkan penulis (peresensi) akan wahyu Allah swt yang turun pertama kali.

Ayat pertama yang diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw  adalah "Iqra'" yang berarti, "bacalah". Allah swt menyebutkan kata Iqra' secara berulang kali dalam surat al-Alaq ayat 1-5.

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari ‘Alaq. Bacalah, dan Tuhanmu-lah yang paling Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya”.

Melalui wahyu tersebut, secara jelas dan tegas Allah SWT melalui malaikat Jibril menyampaikan pesan penting tentang “Iqra” atau perintah membaca” kepada Nabi Muhammad SAW. Menurut Quraish Shihab (1998), iqra yang berasal dari akar kata qara’a secara subtansi memiliki makna yang sama dengan istilah literasi dalam arti yang luas. Kata qara’a dalam bahasa Arab selain diartikan dengan membaca juga diartikan dengan kata kerja; menghimpun, menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, serta mengetahui secara rinci.

jejak-pemikiran.jpg

Jikalau kita merujuk kepada Al-Qur’an, perintah atau ajakan untuk membangun “budaya literasi” bukan hanya terdapat dalam surat al-Alaq, tetapi juga tersebar dalam berbagai surat dan ayat lainnya. Ajakan tersebut tertuang baik secara tersurat maupun tersirat yang subtansinya adalah mengajak umat manusia, lebih khususnya umat Islam, menggunakan segala kemampuan (kecerdasan)nya untuk ‘membaca’ (dalam arti luas) secara mendalam realitas kehidupan yang ada.

Selain yang tersurat dan tersirat dalam kitab suci al-Qur’an, pesan iqra’ juga disampaikan secara langsung oleh Rasullulah SAW sebagai pembawa pesan profetik (kenabian). Banyak hadits yang menyerukan kepada umat Islam untuk bergiat diri dalam mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Misalnya: “Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri Cina”. Di sini, Rasulullah mampu membaca situasi, kondisi dan perkembangan peradaban manusia kontemporer di era-nya, yang menunjukkan bahwa peradaban Cina -saat itu- telah mencapai puncak perkembangan.

Pesan dan semangat Iqra’ terbukti mampu mengantarkan manusia menjadi individu sekaligus peradaban yang unggul. Berkat ‘mengamalkan’ spirit iqra’, manusia mampu mengenali diri, mampu membangun peradaban Islami yang bermartabat, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat hebat. Para pemimpin Indonesia telah membuktikan hal ini semua, antara lain: Dr. Ir Soekarno, Drs. Muhammad Hatta, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merupakan sekian dari banyak contoh pemimpin yang mampu membuktikan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang juga seorang pembaca sekaligus penulis yang baik pula.

Dr. Ng. Tirto Adi, MP., M.Pd.,  penulis buku ini yang juga seorang Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, merupakan salah satu ‘contoh’ bahwa bermodalkan literasi, akhirnya seorang pemimpin dapat menjalankan amanahnya dengan baik dan berdampak baik pula bagi masyarakat. Buku ini semacam bukti rekaman bahwa seorang pemimpin yang memiliki ‘karakter’ literasi yang kuat akan mampu menggerakkan masyarakat dengan mudah. Sebagaimana ‘pendapat’ Prof. Akh. Muzakki, dalam endorsement-nya, menegaskan bahwa buku ini menjadi bukti dan pendanda yang kuat dan jelas bahwa jabatan publik sebagai simbol dari kepemimpinan harus digerakkan dengan basis keilmuan yang baik.

Buku ini penting untuk menjadi referensi –terutama– bagi individu yang sedang diamanahi menjadi ‘pemimpin’, apapun levelnya. Sebagaimana yang ditegaskan Prof. Dr. Warsono, MS (Rektor Universitas Negeri Surabaya) dalam pengantar buku ini, bahwa “seorang pemimpin seharusnya adalah seorang pembaca (hobi membaca)”. Tirto Adi MP, adalah contoh konret individu yang berhasil memadukan linearitas hubungan antara pemimpin dan pembaca sekaligus penulis.

Lebih lanjut, Prof. Warsono menambahkan bahwa dengan membaca banyak buku seorang pemimpin bisa memiliki wawasan yang sangat luas, sehingga bisa membangun visi yang jauh ke depan. Dengan wawasan yang luas, seorang pemimpin juga bisa mengambil kebijakan dan sekaligus bisa memberi solusi atas permsalahan yang dihadapi secara cepat dan tepat. Dengan wawasan yang luas, seorang pemimpin juga bisa berargumentasi serta memberi penjelasan secara rinci dan runtut ketika berdiskusi atau menjawab pertanyaan dari bawahannya. (hlm. xx).

Semua tulisan yang tersaji dalam buku ini, merupakan bukti bahwa aktivitas membaca dan menulis bagi individu pemimpin tetap dapat dilakukan, meskipun berbagai kesibukan dalam kesehariannya. Justeru, pemimpin yang mampu memadukan aktivitas membaca dan menulis dalam aktivitas kepemimpinannya, justeru berdampak baik baik kualitas individunya sebagai seorang pemimpin. Tirto Adi sudah membuktikan hal itu semua. Perlu kita contoh.

Hemat saya, buku ini penting bagi kita semua. Penting dimiliki dan dibaca.  Ide kreatif dan pemikirannya, penting kita jadikan spirit dan inspirasi untuk mengembangkan dan menggerakkan literasi kita masing-masing. Spirit iqra’ harus kita jadikan pegangan dalam mengarungi kehidupan di era informasi seperti sekarang ini. Mari menjadi pembaca sekaligus penulis yang baik. Mari menjadi pemimpin yang baik. Setidaknya pemimpin individu kita sendiri. Semoga. (*)

 

IDENTITAS BUKU:

Judul Buku
Penulis
Penerbit
Cetakan I
Tebal
ISBN
Peresensi 
: A GOOD LEADER IS A GOOD READER (JEJAK PEMIKIRAN DAN INSPIRASI PENGGERAK LITERASI)
: Dr. Ng. Tirto Adi MP., M.Pd
: Pagan Press, Lamongan
: Januari 2018
: xxxiii + 240 hlm
: 978-602-0891-72-9
: Peresensi    

  

*) Penulis: Abdul Halim Fathani, Peresensi adalah Dosen Pendidikan Matematika Universitas Islam Malang. Penggagas Forum Literasi Matematika (forLIMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES