Peristiwa Daerah

FKH Universitas Brawijaya Adakan Visitasi Tukik di Bajul Mati

Minggu, 14 Juli 2019 - 14:02 | 117.19k
Dekan FKH Universitas Brawijaya, Dr Ir Sudarminto Setyo Yuwono bersama para peserta visitasi saat meninjau tukik di Bajul Mati. (foto : Binar Gumilang/TIMES Indonesia)
Dekan FKH Universitas Brawijaya, Dr Ir Sudarminto Setyo Yuwono bersama para peserta visitasi saat meninjau tukik di Bajul Mati. (foto : Binar Gumilang/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Puluhan orang yang terdiri dari dokter hewan, mahasiswa FKH Universitas Brawijaya dan komunitas pecinta penyu, mengikuti visitasi area konservasi penyu di Pantai Bajul Mati, Minggu (15/7/2019).

Visitasi penyu dalam rangka Dies Natalis ke 11 Fakultas Kedokteran Hewan UB ini dalam rangka mengecek kesehatan penyu dan sekaligus memberikan edukasi konservasi penyu kepada para peserta visitasi.

Area  visitasi tersebut dikelola oleh Bajul Mati Sea Turtle Conservation (BSTC). Kegiatan visitasi dihadiri Dekan FKH Universitas Brawijaya, Dr Ir Sudarminto Setyo Yuwono.

"Kegiatan visitasi dalam rangka Dies Natalis FKH Universitas Brawijaya ini untuk mengecek kesehatan dan kondisi para penyu," ujar Dekan FKH Universitas Brawijaya, Dr Ir Sudarminto Setyo Yuwono, kepada TIMES Indonesia.

Dia menjelaksan, Pantai Bajul Mati ini merupakan area pendaratan penyu. Para penyu tersebut bertelur dan menghasilkan anak penyu atau tukik.

"Ada waktunya penyu mendarat ke tepi pantai untuk bertelur. Oleh BSTC penyu itu dilakukan konservasi. Sebelum dilepas kembali ke laut lepas, tukik maupun penyu diperiksa kesehatannya," katanya.

Sedangkan masalah kesehatan yang dialami penyu maupun tukik kata dia, biasanya tubuhnya terluka akibat terjerat tali atau material keras di bawah laut.

"Maka dari itu, kondisinya kami periksa. Setelah siap, maka penyu maupun tukik kami lepas ke lautan," terangnya.

Melalui kegiatan visitasi yang dilakukan ini, dia berharap akan menambahkan kecintaan terhadap satwa liar terutama penyu maupun tukik.

"Dokter hewan yang menekuni dan peduli terhadap penyu maupun tukik masih minim. Dengan adanya kegiatan ini, harapannya dokter hewan yang peduli terhadap tukik semakin Banyak," ucap Dekan FKH Universitas Brawijaya, Dr Ir Sudarminto Setyo Yuwono.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES