Peristiwa Nasional

Kisah Naga Putra, Pengamen Cilik yang Merawat Ibunya yang Sakit

Sabtu, 13 Juli 2019 - 18:32 | 130.30k
Aisyah korban kecelakaan yang dikini hidup bersama Naga, pengamen cilik di Kota Malang. (foto: Imadudin M/TIMES Indonesia)
Aisyah korban kecelakaan yang dikini hidup bersama Naga, pengamen cilik di Kota Malang. (foto: Imadudin M/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Seorang bocah berusia 8 tahun, Naga Putra harus merawat ibunya Siti Aisyah, yang menderita patah tulang seorang diri.

Naga dan Aisyah tinggal di rumah kos, Jalan Borobudur Gang 5, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Aisyah mengalami patah tulang. Tangan dan kaki tidak bisa bergerak dan hanya bisa diam di kamar yang berukuran 3x3 meter.

Aisyah mengalami patah tulang akibat kecelakaan di Situbondo. Ia menjadi korban tabrak lari saat dalam perjalanan menuju rumah saudaranya di Bondowoso.

"Saya sepeda motor bersama anak saya. Saat belok tiba-tiba ditabrak. Saya ga tahu pasti, tahunya sudah ditolong banyak orang," katanya saat ditemui, Sabtu (13/7/2019).

Ia mengungkapkan setelah kecelakaan itu, ia sempat dirujuk ke Puskesmas terdekat di Situbondo, bersama dengan Naga. Namun, BPJS yang dimilikinya tidak bisa digunakan sehingga langsung dibawa ke kos.

"Sempat dibawa juga ke terapis. Katanya ga papa, tapi malah seperti ini. Ga bisa buat apa-apa," tambahnya.

Aisyah juga sempat didatangi oleh pengemudi yang menabraknya. Namun, pengemudi malah meminta damai dengan ganti rugi atas kecelakaan yang terjadi.

Untuk menyukupi kebutuhan sehari-hari, Aisyah bergantung pada anaknya, Naga Putra. Siswa kelas 3 SD Blimbing Kota Malang. Setelah sekolah, Naga selalu berkeliling mengamen di seputar Jalan Borobudur.

"Minta orang, nanti buat ibu," kata Naga dengan polos.

Naga bercerita, dia keliling dari pukul 5 sore hingga 9 malam. Dalam sehari ia bisa mendapatkan uang mulai kisaran Rp 14 ribu, hingga Rp 140 ribu. Hasil itu semua diberikan pada ibunya, dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Meski harus merawat orang tuanya, Naga mengaku tetap semangat sekolah. Beruntung sejak kecelakaannya, Naga tidak pernah sakit sehingga masih bisa membantu ibunya.

Sementara itu, Aisyah hanya bisa berharap ada bantuan dari pemerintah setempat untuk kebutuhan hidupnya serta bantuan untuk mengobati penyakit yang dideritanya dan uang untuk biaya sehari-hari.

Selain itu, ia juga berharap, anaknya yang kini duduk di bangku SD kelas 3 tetap bisa melanjutkan pendidikannya. Aisyah juga cuma bisa berharap dapat kembali beraktivitas dan melanjutkan hidup bersama Naga Putra, anak semata wayangnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES