19 Desa Rawan Kekeringan, BPBD Kabupaten Malang Siagakan 10 Truk Tangki Air
TIMESINDONESIA, MALANG – BPBD Kabupaten Malang, Jawa Timur mencatat sedikitnya ada 19 desa yang berpotensi mengalami kekeringan di wilayah ini, pada puncak musim kemarau seperti sekarang.
Untuk mengantisipasi Kekeringan, BPBD Kabupaten Malang sudah menyiapkan 10 unit truk tangki air yang siap melakukan droping air bersih ke sejumlah desa yang membutuhkan.
"Untuk saat ini belum ada droping air bersih. Namun, kami tetap siaga penuh mengantisipasi terjadinya bencana kekeringan," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setiono kepada TIMES Indonesia, Sabtu (13/7/2019).
Dia menjelaskan, beberapa desa yang rawan mengalami kekeringan seperti beberapa desa di Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Pagak, Kecamatan dan Sumberpucung.
"Bahkan beberapa wilayah di lingkar perkotaan juga berpotensi mengalami kekeringan. Seperti beberapa desa di Lawang dan Singosari," ungkapnya.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada desa maupun wilayah yang melaporkan terjadinya kekeringan. Itu artinya, sambung dia, desa masih belum membutuhkan bantuan droping air .
"Debit air bersih mungkin sudah menurun. Tapi, desa masih bisa mengatasi permasalahan pada musim kemarau ini," bebernya gamblang.
Selain itu, kata dia beberapa desa pada musim kemarau ini sudah bisa mentas dari bencana kekeringan. Karena sudah dibangun sumur bor bantuan CSR maupun dibangun pemerintah.
"Pembangunan sumur bor dilakukan CSR, pemerintah, hingga desa secara mandiri. Sehingga, bisa meminimalisir terjadinya kekurangan air pada musim kemarau," ucapnya.
"Meski demikian, BPBD tetap menyiagakan 10 Truk rangki air bersih, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan droping air," sambungnya.
10 Unit truk tangki air untuk mengantisipasi kekeringan itu kata dia, berasal dari BPBD Kabupaten Malang, PMI Kabupaten Malang Perumda Tirta Kanjuruhan dan DPKPCK Kabupaten Malang.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Malang |