Olahraga

Polresta Yogyakarta Amankan Puluhan Suporter Bonek Bersenjata Tajam

Jumat, 12 Juli 2019 - 20:19 | 245.25k
Para suporter yang diamankan Polresta Yogyakarta, Jumat (12/7/2019). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Para suporter yang diamankan Polresta Yogyakarta, Jumat (12/7/2019). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YIOGYAKARTA – Kepolisian Resort Kota Yogyakarta (Polresta Yogyakarta) mengamankan puluhan orang suporter Persebaya Surabaya, Bondo Nekat (Bonek).

Pecinta sepak bola yang biasa disebut Bondo Nekat ini diamankan karena diduga membawa senjata tajam dan dikhawatirkan meresahkan masyarakat.

Kedatangan para bonek ini ke Yogyakarta dalam rangka menyaksikan laga tim kebanggannya melawan PSS Sleman, Sabtu (13/7/2019). Rencananya, pertandingan digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY.

Kapolresta Yogyakarta Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Armaini mengatakan, kelompok suporter Bonek ini berasal dari Surabaya dan Sidoarjo. "Mereka ke Yogyakarta numpang truk dan tidak sekali jalan, tapi gonta-ganti (estafet) truk," kata Armaini dia Mapolresta Yogyakarta, Jumat (12/7/2019).

Polresta-Yogyakarta-2.jpg

Namanya juga bondo nekat. Mereka datang ke Yogyakarta tidak punya modal apa-apa. "Nggak punya modal apa-apa mereka," tambah Armaini.

Armaini menerangkan, kehadiran Bonek meresahkan masyarakat Yogyakarta. Mereka mengganggu ketertiban. "Mereka tidur di jembatan, nongkrong bergerombol di pinggir jalan. Ngamen, itu meresahkan masyarakat," paparnya.

Setelah mendapat aduan, keluhan dan laporan dari masyarakat, polisi melakukan tindakan. "Setelah kita geledah, ternyata bawa senjata tajam, ikat pinggang yang ujung besi yang gunanya untuk melukai orang," ungkap Armaini.

Selain senjatan tajam, mereka  juga membawa atribut Bonek. Kaos dan baju yang digunakan dengan tulisan-tulisan yang sifatnya provokatif.

Armaini menegaskan, suporter tersebut diamankan karena polisi punya pengalaman dan rekam jejak tentang Bonek. Tahun lalu saat pertandingan Persebaya versus Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung Bantul, juga terjadi bentrokan. "Kedua kelompok suporter bertikai saat itu. Bentrok di luar stadion sebelum pertandingan. Akhirnya pertandingan menjadi batal," ujarnya.

Armaini mengatakan, Bonek diamankan sebagai langkah antisipasi sedini mungkin. Karena Bonek ini bukan kelompok suporter yang baik, tapi suporter yang dinilai meresahkan. "Mereka saya tanyain dapat uang dari ngamen. Coba bayangin kalau nggak dapat duit terus mau apa. Sering makan di warung makan nggak dibayar. Motor hilang juga bonek yang pelakunya," terang Armaini.

Polisi melakukan tindakan preventif. Menang benar, saat ditangkap Bonek belum melakukan tindakan pidana yang serius. "Tapi tanda-tanda ke arah itu sudah tampak, bawa senjata tajam. Dan faktanya adalah masyarakat sudah resah," ujar dia.

Armaini mengatakan, Bonek yang diamankan ini akan tetap diproses. Mereka yang bawa senjata tajam diproses pidana, yang tidak membawa senjata tajam akan dilepaskan.

Polresta-Yogyakarta-3.jpg

Sebelum dikembalikan ke rumahnya, mereka diberi arahan dan pembinaan. "Mudah-mudahan mereka dapat mengerti dan kembali ke jalan yang benar. Mereka masih muda," ungkapnya.

Sementara itu, Bagus, 34 tahun, mengatakan Bonek sudah terlihat sejak Kamis 11 Juli 2019 malam. "Saya melihatnya di Jalan Mangkubumi, Jenderal Soedirman dan Pangeran Diponegoro," kata Bagus.

Menurut dia, suporter Bonek tersebut bergerombol, sebagian ngamen pada malam hari itu juga. "Saya pulang lalu menutup pintu rapat-rapat," kata Bagus mengapresiasi Polresta Yogyakarta (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES