Peristiwa Daerah

Go Online, Nelayan Bisa Deteksi Ikan Melalui Aplikasi Berbasis Android

Jumat, 12 Juli 2019 - 20:01 | 329.25k
Sosialisasi Implementasi SI Kenelayanan di DKP Kabupaten Bangkalan. (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)
Sosialisasi Implementasi SI Kenelayanan di DKP Kabupaten Bangkalan. (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI gencar menyosialisakan Sistem Informasi (SI) Kenelayanan. Aplikasi berbasis android ini, mempermudah nelayan untuk mendeteksi keberadaan ikan sebelum memulai aktivitas penangkapan.

Teknologi digital yang juga dikenal sebagai aplikasi Nelayan Pintar (Nelpin) itu, dikupas tuntas dalam sosialisasi bertajuk 'Implementasi SI Kenelayanan' di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Jumat (12/7/2019).

"Karena berbasis android, aplikasi SI Kenelayanan bisa didownload lewat layanan Google Play Store di smartphone. Ini upaya pemerintah mendorong nelayan Go Online," kata Tim Teknis Pusat Riset Kelautan KKP RI, Adi Darmawan.

Alumnus Univesitas Trunojoyo (UTM) ini menilai, sentuhan teknologi modern sangat efektif bagi nelayan untuk menunjang aktivitas penangkapan ikan. Sebab, aplikasi Nelpin mengintegrasikan informasi peta prakiraan daerah penangkapan ikan (PPDPI), perkiraan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM), harga ikan, dan kondisi cuaca.

"Pengembangan aplikasi Nelpin dilakukan sejak 2015 hingga 2018. Sekarang nelayan tinggal memanfaatkan. Nelayan juga sudah dibekali buku panduan manual penggunaan aplikasi," imbuhnya.

Mantan aktivis DPC GMNI Bangkalan itu memaparkan, jutaan nelayan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia telah merasakan manfaat penggunaan inovasi SI Kenelayanan. Dampaknya, hasil tangkapan ikan melimpah dan kesejahteraan nelayan meningkat tajam.

"Sudah saatnya nelayan di Pulau Madura memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan menggunakan aplikasi Nelpin," ucapnya.

Peneliti Balai Riset dan Observasi Laut, Denny Wijaya Kusuma menambahkan, pemanfaat teknologi satelit lebih memberikan kepastian kepada nelayan. Karena, SI Kenelayanan dapat menunjukkan dan membaca fenomena di bawah laut. Seperti, tempat berkumpulnya ikan.

"Dulu aktivitas menangkap ikan ibarat berjudi. Belum tentu bisa mendapatkan ikan pada titik yang menjadi lokasi pencarian. Namun saat ini, nelayan sudah bisa mendeteksi terlebih dahulu keberadaan ikan lewat aplikasi Nelpin," ungkapnya.

Denny tidak memungkiri jika SI Kenelayanan memang belum seutuhnya sempurna. Sebab, aplikasi tersebut hanya mampu memberi signal lokasi keberadaan ikan, tapi belum bisa mengukur ketebalan atau kuantitas ikan pada titik yang terdeteksi oleh satelit. Setidaknya, aktivitas nelayan lebih efektif dan efisien. "Tentunya, ini menjadi tantangan bagi kami untuk menyempurnakan aplikasi berbasis android tersebut," terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES