Peristiwa Daerah

Puisi Pohon Hamid Nabhan, Ungkapan Kegelisahan Tentang Kerusakan Alam

Jumat, 12 Juli 2019 - 12:06 | 248.80k
Hamid Nabhan bersama buku-buku karyanya, salah satunya adalah Puisi Pohon Hamid Nabhan yang menampilkan kegelisahan tentang kerusakan alam sekitar, Jumat (12/7/2019).(Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Hamid Nabhan bersama buku-buku karyanya, salah satunya adalah Puisi Pohon Hamid Nabhan yang menampilkan kegelisahan tentang kerusakan alam sekitar, Jumat (12/7/2019).(Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAHamid Nabhan kembali menerbitkan sebuah buku bertajuk Puisi Pohon Hamid Nabhan.

Buku ini memuat kumpulan puisi Hamid Nabhan sejak 2008 tentang kegelisahan akan kerusakan alam. Sajak-sajak pendek namun mengandung makna dalam tentang pelestarian lingkungan. Sekitar 42 puisi mengungkapkan keprihatinan pada gejala kerusakan alam yang mengancam kehidupan generasi masa depan.

Hamid-Nabhan-2.jpg

Salah satunya adalah Randu, Masa Depan Hutan Negri, Pohon-pohon Seteru, Kepada Orang Utanku, dan Pembalakan Liar. 

“Buku puisi ini saya buat untuk menyadarkan kepada masyarakat pentingnya menjaga lingkungan. Jika melihat sekarang kita melihat banyak kerusakan lingkungan akibat ulah manusia,” terang Hamid, saat dijumpai TIMES Indonesia, Jumat (12/7/2019).

Buku puisi bersampul lukisan karya Hamid bertajuk Pohon Sunyi tersebut, mendapat kata pengantar yang cukup emosional dan menggugah dari Jakob Sumardjo. 

Karya-karya Hamid tentang lingkungan bukan tanpa alasan. Sebagai sarjana ilmu pertanian, Hamid tentu memiliki latar belakang pengetahuan tentang hasil hutan maupun kekayaan negri sejak jaman perdagangan era lama.

“Lukisan-lukisan Hamid bukan alam perawan, tetapi alam yang menjelang ajalnya,” ungkap Jakob dalam salah satu paragraf ulasannya. 

Buku Puisi Pohon merupakan lanjutan dari buku Pohon Sunyi : Antologi Puisi Bumi yang ditulis oleh Fanny J.Poyk dan diberi pengantar oleh Gerson Poyk (Nabhan Galeri, 2015).

Puisi Pohon adalah buah pemikiran Hamid Nabhan tentang realita jagad. Hamid akan terus berkarya, melalui lukisan dan sajak-sajak indah lewat Nabhan Galeri, dan semua buku yang ia terbitkan atas biaya sendiri.

“Semua karya saya merupakan bentuk kepedulian kita, karena jika bukan kita siapa lagi,” kata Hamid.

Setelah Puisi Pohon, Hamid Nabhan juga akan meluncurkan buku Trilogi Ekologi yang mengangkat lukisan impressionis Hamid, Aku dan Impressionisme, Estetika Kontras (Jakob Sumardjo), dan satu buku lagi yang masih dalam proses. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES