Peristiwa Daerah

Pejabat Pemkot Yogyakarta Ikut Promosikan Batik

Jumat, 12 Juli 2019 - 10:15 | 162.31k
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi ketika bergaya di atas catwalk di Monumen SO1 Maret Yogyakarta, Kamis (11/7/2019). (FOTO: Diskominfo Pemkot Yogyakarta/TIMES Indonesia)
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi ketika bergaya di atas catwalk di Monumen SO1 Maret Yogyakarta, Kamis (11/7/2019). (FOTO: Diskominfo Pemkot Yogyakarta/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Puluhan pejabat Pemkot Yogyakarta didaulat menjadi peragawan/peragawati di Monumen SO1 Maret Yogyakarta, Kamis (11/7/2019). Terlihat, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi bersama para pejabat Pemkot Yogyakarta yang lain terlihat berlenggak-lenggok di atas catwalk bak peragawan/peragawati profesional.

Busana yang dikenakan pun bervariasi. Mulai dari batik dan lurik serta kombinasi keduanya. Selain batik tradisional khas Yogyakarta, ada pula batik yang dibuat dengan teknik shibori, jumputan hingga ecoprint yang menampilkan warna-warna alam.

Penampilan para pejabat tersebut bagian dari acara pameran Gebyar Karya Jogja atau Gaya Jogja yang diselenggarakan Pemkot Yogyakarta. Tujuannya adalah mengangkat potensi kerajinan dan ekonomi kreatif usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di Kota Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, setiap tahun Pemkot Yogyakarta akan selalu mengangkat potensi industri kreatif yang ada di Kota Yogyakarta untuk dipamerkan kepada masyarakat terutama wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

“Ada banyak potensi usaha kecil mikro yang bergerak di industri kreatif perlu diketahui masyarakat umum seperti fashion dan batik,” kata Heroe Poerwadi di sela pembukaan Gaya Jogja di Yogyakarta.

Heroe menambahkan, kualitas batik dan lurik yang ada di Kota Yogyakarta tak kalah bersaing dengan kualitas produk fashion lain.

“Batik dan lurik akan dikenakan sebagai pakaian kerja aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Misalnya, setiap Jumat mengenakan lurik, atau bisa mengenakan batik shibori, jumputan hingga ecoprint,” tandas Heroe.

Dalam ini terdapat 70 stand yang ikut pameran. Mereka terdiri dari 25 stand binaan Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 20 stand binaan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, dan 25 stand binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta.

Selain fashion, event ini menyajikan aneka sajian kuliner tradisional hingga kuliner yang kekinian serta pameran animasi. Heroe berharap, pameran ini dapat memberikan hasil yang lebih maksimal.

“Terima kasih pejabat Pemkot Yogyakarta telah ikut serta mempromosikan fashion batik dan lurik. Kedepan pameran Gebyar Karya Jogja, Gaya Jogja tidak hanya akan digelar selama empat hari saja, namun akan digelar lebih lama sekitar satu minggu,” terang Heroe. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES