UGM Ikut Kembangkan Obyek Wisata di Kabupaten Bener Meriah Aceh
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tanaman kopi yang ada di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh ternyata menarik perhatian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Sebagai bentuk perhatian kepada para petani, UGM berencana ikut mengembangkan kawasan tanaman kopi sebagai obyek wisata unggulan.
"Kami akan kirimkan mahasiswa untuk ikut serta berpartisipasi mengembangkan kawasan kopi sebagai obyek wisata dan meningkatan kesejahteraan petani," kata Dekan Fakultas Pertanian UGM Dr Jamhari dalam siaran persnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (11/7/2019).
Sebagai wujud keseriusan ikut mengembangkan obyek wisata kopi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Fakultas Pertanian UGM telah mengirimkan sejumlah utusan ke Kabupaten Bener Meriah, Aceh beberapa waktu lalu.
Rombongan dipimpin langsung oleh Dr Jamhari. Ikut mendampingi Wakil Dekan P2M dan Kerjasama Fakultas Peternakan, Ir. Bambang Suwignyo dan Kasubdit. KKN DPKM UGM, Dr. Ir. Ambar Kusumandari dan sejumlah dosen.
Kepedulian UGM mengembangkan obyek wisata dan ekonomi di Bener Meriah karena kabupaten ini memiliki potensi yang besar terhadap obyek wisata dan kopi. Sebab, kopi Gayo yang dikenal pecinta kopi di berbagai negara ternyata berasal dari daerah ini.
"Semoga kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) nanti dapat membantu petani dan pemerintah daerah," terang Jamhari.
Bupati Kabupaten Bener Meriah, Syarkawi mengatakan, lahan kebun kopi yang ada di wilayahnya sekitar 47 ribu hektare. Sehingga, wajar bila daerah ini dikenal sebagai penghasil kopi terbesar di Indonesia karena 80 persen Kopi Gayo diekspor ke luar negeri.
"Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kopi, pemerintah mengembangkan pengembangan (sain techno park atau agrotechnology) untuk kopi dan perluasan Bandara Rembele di Takengon dengan hanya 10 menit dari komplek Pemda Bener Meriah serta pembangunan jalan by pas Medan - Bener Meriah," terang alumni Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Yogyakarta ini.
Selain kopi, Kabupaten Bener Meriah memiliki lahan perternakan seluas 4.160 hektare. Peternakan ini sebagai obyek wisata edukasi sekaligus diintegrasikan dengan program pemerintah terkait dengan susu untuk anak sekolah.
"Kami berharap kehadiran UGM di Kabupaten Bener Meriah, Aceh dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani kopi. Termasuk pengembangan obyek wisata," jelas Syarkawi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |