Peristiwa Daerah

Ini Komentar Fadli Zon Soal Rekonsiliasi Prabowo dengan Jokowi

Senin, 08 Juli 2019 - 23:05 | 74.49k
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon usai memimpin rapat tim pemantau daerah otonomi khusus bersama Pemda DIY di Kompleks Kepatihan, Senin (8/7/2019). (Foto: Istimewa/TIMES Indonesia)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon usai memimpin rapat tim pemantau daerah otonomi khusus bersama Pemda DIY di Kompleks Kepatihan, Senin (8/7/2019). (Foto: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon angkat bicara soal wacana rekonsiliasi setelah kontestasi pemilihan presiden 2019.

Fadli Zon menilai, tak perlu ada rekonsiliasi. Dia menilai rekonsilisiasi adalah istilah yang keliru ketika menyikapi dinamika demokrasi. Hal ini dia ungkapkan usai memimpin rapat tim pemantau daerah otonomi khusus bersama Pemda DIY di Kompleks Kepatihan, Senin (8/7/2019).

Fadli Zon menerangkan, istilah rekonsiliasi seharusnya tak digunakan dalam kontestasi pemilihan presiden. Menurutnya, proses yang sudah dijalani kemarin merupakan fase demokrasi bangsa yang biasa saja. 

“Memangnya kita perang, ada rekonsiliasi. Ini kan satu kontestasi ya, jadi harus kita anggap sebagai hal yang biasa dalam pertarungan kompetisi dan semua kan sudah disampaikan termasuk yang memprotes kecurangan dan lain sebagainya," ujarnya/

Fadli berpendapat, saat Pemilu 2019 kemarin sudah ada istilah kontestasi, berkompetisi. Jadi tak perlu lagi ada istilah rekonsiliasi.

"Rekonsiliasi istilah yang salah. Rekonsiliasi untuk apa wong kita memang di dalam demokrasi bersaing berkompetisi gitu. Ya jadi saya dengar juga pendapatnya pak Moeldoko memang tidak perlu ada rekonsiliasi. Untuk apa ada rekonsiliasi,” kata Fadli Zon pada wartawan. 

Terkait pertanyaan potensi terjadinya perpecahan apabila situasi seperti ini tetap dibiarkan tanpa kesepakatan seluruh pihak melebur kembali, Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan analogi sebaliknya. Bagi dia, situasi seperti saat ini masih diyakini sebagai sebuah proses demokrasi masyarakat yang mendewasakan. 

“Ya menurut saya sih saya masih yakin ini bagian dari proses demokrasi kita, di dalam demokrasi kita harus ada kedewasaan dalam berdemokrasi kita jadi masyarakat saya kira punya jalurnya sendiri jangan menganggap masyarakat kita ini lebih bodoh lah. Dan punya wisdom sendiri, dan inilah yang kita pegang,” tandas Fadli Zon.

Fadli menerangkan, wacana adanya rekonsiliasi antara Prabowo dengan Jokowi justru menunjukkan perbedaan yang berbuntut pada perpecahan sebenarnya. “Seolah-olah ada satu perpecahan yang tajam. Menurut saya tidak perlu ada rekonsiliasi dan tidak perlu dibesar-besarkan,” terang Fadli Zon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES