Peristiwa Internasional

Di World Peace Forum Beijing, Megawati Kembali Gelorakan Ajaran Bung Karno

Senin, 08 Juli 2019 - 19:13 | 100.01k
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7/2019). (FOTO: Istimewa)
Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7/2019). (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BEIJING – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan kembali gagasan Bung Karno soal perdamaian dunia dalam pidatonya di PBB tahun 1960 berjudul 'To Build the World Anew' di Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Senin (8/7/2019).

Megawati juga mengajak seluruh negara dunia untuk bergandengan tangan bersama mewujudkan gagasan tersebut. Hal ini disampaikan dalam pidato kunci (keynote speech) di acara forum perdamaian dunia tersebut.

Kata Megawati, sebagai bapak bangsa Indonesia, Soekarno pernah menyampaikan gagasannya lewat pidato tersebut. Yakni 'stabilizing the world order: common responsibilities, join management, and share benefit' (Stabilisasi tatanan dunia baru: pertanggungjawaban bersama, manajemen bersama dan saling menguntungkan).

Saat itu secara terbuka, Bung Karno memperjuangkan keanggotaan Republik Rakyat Tiongkok di PBB, memperjuangkan penyatuan kembali rakyat di Korea, Vietnam, dan Afrika yang dipecah-belah oleh imperialis, juga memperjuangkan kemerdekaan Aljazair, serta kemerdekaan ekonomi bagi Kuba dan Laos. 

"Bung Karno mengajarkan bahwa perdamaian tidak dapat dipisahkan dari kemerdekaan," kata Megawati.

Dilanjutkannya, Bung Karno mengajarkan bahwa kemerdekaan adalah buah dari spirit pembebasan. Spirit yang harus selalu hidup, tidak hanya untuk bangsa sendiri, tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain. 

Maka, tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat kita membantu memperjuangkan kemerdekaan dan perdamaian. Perjuangan untuk kedua hal tersebut senantiasa dibenarkan dan senantiasa benar. 

Kepada rakyat Indonesia, lanjutnya, Bung Karno mewariskan satu cita-cita, yaitu cita-cita tentang perdamaian untuk mencapai suatu dunia yang lebih baik, suatu dunia yang bebas dari sengketa dan ketegangan. 

"Suatu dunia di mana anak-anak dapat tumbuh dengan bangga dan bebas, suatu dunia dimana keadilan dan kesejahteraan berlaku untuk semua orang. Suatu dunia, dimana terdapat keadilan dan kemakmuran untuk semua orang. Suatu dunia, di mana kemanusiaan dapat mencapai kejayaannya yang penuh. Suatu dunia dimana semua bangsa hidup dalam dunia damai dan persaudaraan," beber Megawati.

Di hadapan para peserta forum dari puluhan negara di dunia itu, Megawati pun mengajak agar semuanya bersedia menjadi bagian dari perjuangan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. 

"Senandungkanlah nyanyian perdamaian di hati dan jiwa kita. Mari bergandengan tangan dalam semangat persaudaran dan solidaritas," papar Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu.

"Yakinlah, suatu hari kelak, pasti, pasti akan terbit matahari perdamaian, matahari emansipasi yang membawa terang ke seluruh penjuru dunia. Dunia baru tanpa penindasan," imbuh Megawati.

Selain Megawati, World Peace Forum di Beijing turut dihadiri mantan Perdana Menteri Singapura yang sekaligus pimpinan delegasi Singapura Goh Chok Tong, mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, mantan Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy, dan mantan Menlu Rusia Igor Ivanov.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES