Apa Kriteria Bupati Pacitan ke Depan? Ini Kata Pengamat Politik

TIMESINDONESIA, PACITAN – Dinamika  politik Pacitan mulai bergerak aktif menjelang Pilkada 2020. Para pengamat politik mulai turut mencermati perkembangan terakhir. Salah satunya, pengamat sosial Burhanuddin Bahar. "Idealnya Bupati Pacitan ke depan adalah sosok yang mempunyai visi progresif untuk mengelola atau mengeksplor sumber daya alam Pacitan. Bukan sekadar auto pilot," kata pria lulusan STIE Indonesia, Jakarta itu.

Alasannya, da beberapa potensi besar yang memerlukan kemampuan besar untuk menanganinya. "Pertama, pembukaan pabrik semen di Desa Wora Wari, Kecamatan Kebonagung, Pacitan. Investasi dari PT Rajawali Group ini bukanlah sesuatu yang sederhana atau mudah. Tidak sembarangan investor yang menanamkan modal di Pacitan," paparnya.

Masih menurut Kang Burhan, demikian dia biasa disapa, terkait potensi tambang emas. Pacitan merupakan area dengan deposit emas terbesar kedua dunia setelah Afrika Selatan. "Kita punya sekira 94.000 hektare wilayah area tambang emas. Meliput daerah Tamanasri dan Gondosari dan barat sampai Sudimoro,"  tambahnya.

Hal senada disampaikan Ispur Hadiputro, mantan birokrat. "Termasuk dalam konteks kemampuan manejerial, bupati ke depan itu harus mampu mensinergikan dan maksimalkan potensi proyek nasional, semacam PLTU Jatim 2 Sudimoro, Monumen Pangsar Sudirman, Bendungan Thukul dan Pelabuhan Niaga Gelon dan terakhir Jalur Lintas Selatan (JLS). Beberapa di antaranya tinggal maintenance, tetapi beberapa lagi tersendat pembangunannya," ungkapnya.

Masyarakat Pacitan harus arif menyikapi Pilkada 2020. Sebab Pacitan memerlukan pemimpin dengan kemampuan besar, untuk mengelola  potensi yang besar pula. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement