UNESCO Cabut Status Gereja Nativity dari Daftar Warisan Dunia

TIMESINDONESIA, PALESTINA – Menteri Pariwisata dan Barang Antik Palestina, Rula Maaya mengatakan dalam pertemuan ke-43 di Baku, Azerbaijan, UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB) mencabut Gereja Nativity di Bethlehem dari daftar warisan dunia. Renovasi terhadap bangunan gereja membuat status terancam kini bisa dihilangkan.

Atas permintaan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina, UNESCO mencabut gereja tempat kelahiran Yesus itu dari Daftar Warisan Dunia mengenai Tempat yang Terancam setelah renovasi.

Gereja Nativity dimasukkan ke dalam daftar UNESCO pada 2012 dan daftar bangunan yang terancam pada tahun yang sama karena kondisinya yang buruk, akibat air bocor dari atap, sehingga mengancam keutuhan bangunan.

Dilansir dari Kantor Berita Berita Palestina, WAFA, pada Rabu (3/7/2019), Rula Maaya menekankan pencabutan status Gereja Nativity sebagai pencapaian penting, 

Pemerintah Palestina, kata dia, telah mendaftarkan tepat pada waktunya tiga situs Palestina ke Daftar Warisan Dunia dalam waktu lima tahun setelah memperoleh keanggotaan penuh di UNESCO.

Pemerintah Palestina juga mendaftarkan Kota Tua Jerusalem dan Temboknya atas permintaan Jordania ke Daftar Warisan Dunia pada tahun 1981 dan ke dalam Daftar Warisan Dunia yang Terancam pada 1982. Status itu tetap berlaku sampai sekarang.

Maaya mengatakan pendaftaran tersebut merupakan metode penting untuk melestarikan warisan Palestina dari kebijakan Yahudisasi yang dilakukan otoritas pendudukan Israel.

Dia menambahkan pendaftaran tersebut adalah pengakuan terbuka internasional atas tanah Palestina dan identitas agama dan budaya sebagai milik penting bagi seluruh umat manusia. Dia menyampaikan bahwa perlindungan warisan itu adalah tanggung jawab asosiasi global. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement