Wisata

Fenomena Embun Beku Bromo di Probolinggo jadi Wisata Edukasi

Senin, 01 Juli 2019 - 13:25 | 135.06k
Sunrise di Puncak Mentigen, paduan tepat sebelum berburu embun beku Bromo. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Sunrise di Puncak Mentigen, paduan tepat sebelum berburu embun beku Bromo. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Fenomena embun beku Bromo, di Probolinggo, Jawa Timur, tidak hanya mengundang penasaran wisatawan. Kejadian alam tahunan ini, ternyata juga bisa menjadi sarana edukasi bagi anak-anak maupun orang dewasa. Lantaran munculnya butiran kristal es mirip salju di negara tropis seperti indonesia sangat jarang terjadi.

Saat ini kawasan Gunung Bromo, memasuki musim kemarau. Terjadi sejak akhir Juni hingga awal September tiap tahunnya. Bersamaan dengan transisi antara musim hujan ke musim kemarau seperti saat ini, ada fenomena tahunan yang terjadi. Yakni fenomena embun beku atau frost bromo. Masyarakat lokal menyebutnya sebagai “bun upas”.

berburu-embun-beku-bromo2.jpg

“Buat ini, anak-anak kan belum ngenal yang namanya gunung. Terus, biar ada pengalaman yang terbaru lah. Momennya pas banget, ada fenomena itu, minus berapa itu ya, lalu kita ke sini. Alhamdulillah perjalanannya juga lumayan cukup jauh. Kesannya nyaman, sejuk, dingin pastinya, anak-anak excited, excited banget,” terang wisatawan asal Jakarta, Uswatun Hasanah, Senin (1/7/2019).

Sebagai informasi, Embun beku terjadi karena suhu udara yang turun begitu drastis. Serta pengaruh angin lokal yang terjadi di sekitar Gunung Bromo. Saat kemarau, suhu akan turun drastis sekitar pukul 00 dinihari, hingga sekitar pukul 05.00. Ketika itu terjadi, butiran embun yang menempel di permukaan daun maupun pasir, akan seketika membeku. Waktu yang tepat untuk menikmati embun beku bromo, antara pukul 03.00 hingga 06.00, atau sebelum terpapar sinar matahari.

berburu-embun-beku-bromo3.jpg

Kehadiran embun beku ini pun membuat penasaran wisatawan. Berdasarkan informasi, peningkatan wisatawan naik sampai 50 persen selama embun beku. Bagi para wisatawan, embun beku ini juga bisa menjadi sarana edukasi. Baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Rombongan wisatawan dari berbagai kota pun datang mengunjungi Gunung Bromo. Seperti yang nampak di puncak Mentigen, salah satu lokasi untuk menikmati Sunrise Bromo. Usai menikmati Sunrise, wisatawan melanjutkan perjalanan menuju bagian lereng Bromo. Atau lokasi tepian laut pasir dan padang savana yang belum terpapar sinar matahari. Di lokasi inilah, embun beku dapat ditemukan.

“Datang saja ke Bromo,, persiapan harus matang, fisik, bagi yang punya penyakit jantung dan asma saya mohon untuk tidak turun ke laut pasir, cukup cemoro lawang, Probolinggo saja. Sediakan perlengkapan dingin secukupnya. Salah satu contoh tutup kepala ini, jaket, sarung tangan, kaos kaki dan ditambah lagi dengan masker. Kalau siang hari ini usahakan pakai kacamata,” ujar Kepala Resort RTPN Tengger Laut Pasir, Subur Hari Handoyo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES