Tim MSR-ACT Tasikmalaya Segera Renovasi Pesantren Al-Barokah
TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Tim MSR-ACT Tasikmalaya menyambangi Pesantren Al-Barokah di Desa Gunungsari, Kecamatan Sukaratu, Tasikmalaya.
Diketahui pesantren Al Barokah kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Pesantren Al Barokah dibangun semi permanen yang sebagian temboknya sudah mulai retak, bilik kayunya sudah rapuh, bahkan atapnya nyaris roboh.
Padahal Pesantren Al Barokah menjadi pusat pembelajaran bagi 150 santri dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kedatangan tim MSR-ACT disambut hangat oleh Ustad Tatang selaku pendiri dan pengurus pesantren.
“Saya sering merasa sedih melihat santri-santri harus rela bergantian untuk mendapatkan pembelajaran, bahkan ada yang rela mengikuti pembelajaran di luar akibat kondisi ruangan sempit dan tidak bisa menampung jumlah santri yang banyak,” kata Ustad Tatang.
Meski dengan kondisi bangunan yang memprihatinkan, namun antusiasme para santri untuk belajar tak pernah surut. Kata Ustad Tatang pesantren itu merupakan wakaf dari keluarganya.
Selain untuk kegiatan belajar-mengajar santri, Pesantren Al Barokah juga dijadikan sebagai ruang serbaguna untuk berbagai macam kegiatan warga.
“Harapan saya dan warga Gunungsari sangat besar terhadap pesantren ini, sebab intensitas penggunaan dan kebermanfaatan yang cukup tinggi,” kata Ustad Tatang.
Tim MSR-ACT Tasikmalaya pun tergerak untuk membantu Ustad Tatang, para santri Pesantren Al-Barokah, dan warga Desa Gunungsari. Tim memiliki rencana untuk melakukan renovasi Pesantren Al Barokah. “Semoga kita juga bisa mengikhtiarkan untuk merenovasi pesantren ini ” pungkas Fauzi, dari tim MSR-ACT Tasikmalaya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |