Indonesia Positif

Pendampingan Medis ACT Aceh untuk Nurdin dan Istri

Rabu, 26 Juni 2019 - 14:04 | 34.65k
Operasi terakhir dijalani Nurdin pada tahun 2015 silam. Ia tak melanjutkan pengobatan karena keterbatasan biaya. Pulang ke kampung halaman di Aceh menjadi pilihan. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Operasi terakhir dijalani Nurdin pada tahun 2015 silam. Ia tak melanjutkan pengobatan karena keterbatasan biaya. Pulang ke kampung halaman di Aceh menjadi pilihan. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, ACEH TIMURACT Aceh melalui program Mobile Social Rescue melakukan pendampingan medis terhadap Nurdin dan istrinya, Faridah Ismail. Pendampingan ini telah dilakukan sejak awal Januari 2019 lalu.

Nurdin (63) divonis mengidap tumor otak. Kepalanya muncul benjolan yang membesar, sedangkan tangan kanannya mengalami kelumpuhan. Ia tinggal di Dusun Bakti, Desa Seumali di Kecamatan Rantau Peureulak, Aceh Timur.

ACT-Aceh-2.jpg

Nurdin tinggal bersama istrinya Faridah yang juga menderita penyakit diabetes, dengan luka pada bagian kakinya.

Tak ada pengobatan rutin yang Nurdin jalani. Kondisi ekonomi yang terbatas membuat Nurdin tidak melakukan pengobatan secara rutin. Nurdin pernah menjalani tiga kali operasi, terakhir pada tahun 2015 silam. Setelahnya tak ada kelanjutan akibat biaya yang tak mampu dipenuhi.

Nasrul Hadi dari tim MSR Aceh Timur mengatakan, hingga kini MSR terus melakukan pendampingan kepada suami-istri yang bertahun-tahun mengalami sakit ini.

“Kini secara rutin di Aceh Pak Nurdin dan istrinya menjalani pemeriksaan rutin ke fasilitas kesehatan terdekat sambil terus dipantau oleh tim MSR,” ungkap Nasrul saat menyambangi kediaman Nardin.

Sebelumnya, Nurdin dan istrinya tinggal di Batam, di sana mereka merantau. Saat pendampingan awal, tim dari ACT Kepulauan Riau yang melakukan asesmen hingga pendampingan di bulan Maret. Namun, pada Maret itu juga Nurdin dan istrinya memilih kembali ke kampung halamannya di Aceh Timur karena menimbang kondisi kesehatan mereka.

“Saat kembali ke Aceh pun tim dari Kepri terus mendampingi hingga memastikan Pak Nurdin tiba di kampung halaman,” tambah Nasrul.

Kini, pengobatan lanjutan dilakukan di Aceh Timur dengan terus mendapat pendampingan dari ACT Kepri dan Masyarakat Relawan Indonesia Aceh Timur. Sejak pertengahan Maret lalu, ACT melakukan penggalangan donasi secara daring melalui Kitabisa.com. Dana ini yang pada akhir pekan lalu diserahterimakan untuk kelanjutan pengobatan Nurdin dan istrinya.

Selain pendampingan pengobatan, tim MSR-ACT Aceh juga memberikan paket sembako kepada Nurdin dan keluarganya. Paket ini akan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari keluarga Nurdin yang kondisi ekonominya masih dalam tahap prasejahtera. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES