Ladang Mengering, Petani di Magetan Pilih Memanen Lebih Awal
TIMESINDONESIA, MAGETAN – Dampak kekeringan melanda sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Salah satunya, terdapat di Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo. Seorang petani di Desa Mojopurno, Selamet Riyadi mengaku, terpaksa memanen tanaman padinya lebih awal.
Hal ini karena ladang pertanian mengering karena kekurangan air."Pada bulan ini hampir semua petani di desa ini terdampak kekeringan." ujar Selamet kepada Times Indonesia, Rabu (26/6/2019).
Menurut dia, di daerahnya belum semua lahan mendapat suplai air. Seingga, banyak tanaman padi yang tidak dapat bertumbuh subur hingga menyebabkan gagal panen.
"Akibat kekeringan lahan saya mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai jutaan rupiah karena di panen sebelum waktunya dan hasil yang diperoleh tidak maksimal," ungkapnya.
Selamet menambahkan, meskipun ada sebagaian lahan pertanian milik warga yang tampak hijau, tetapi kemungkinan tidak akan bertahan lama karena kekurangan air. Alhasil, banyak petani memilih membabat tanaman padi yang tidak bisa di pertahankan akibat kekeringan sebagai pakan ternak.
"Jika padi kekurangan air tidak bisa tumbuh subur seperti yang diharapkan, sehingga berpengaruh terhadap hasil yang di panen," terangnya.
Sementara itu, Bupati Magetan, Suprawoto mengatakan, sudah melakukan antisipasi di sejumlah daerah yang mengalami kekeringan. Yakni, untuk lahan persawan terdapat di wilayah Ngariboyo, Parang, dan Karas.
"Dropping air sudah dimulai sejak tanggal 18 kemarin, semua pihak terkait sudak kita kerahkan. Selain itu, juga menambah tangki-tangki air untuk mencukupi kebutuhan di daerah yang kekeringan di Kabupaten Magetan," imbuh Bupati Magetan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Magetan |