Peristiwa Daerah

Minim Anggaran, Dinsos Pemkab Bantul Siasati Program Boga Sehat

Rabu, 26 Juni 2019 - 10:35 | 88.98k
Sekretaris Dinsos, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Pemkab  Bantul, Sunarso (berdiri) dalam sebuah acara di Kabupaten Bantul. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Sekretaris Dinsos, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Pemkab  Bantul, Sunarso (berdiri) dalam sebuah acara di Kabupaten Bantul. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAProgram Boga Sehat merupakan program baru Pemkab Bantul, Yogyakarta. Tujuannya, untuk pemenuhan gizi masyarakat sekaligus strategi pengentasan kemiskinan. 

"Ini bagian strategi dari perhitungan indikator makanan," kata Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos), Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Pemkab  Bantul, Sunarso SH MSi kepada TIMES Indonesia, Rabu (26/6/2019).

Sunarso menambahkan, program tersebut didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Dasarnya adalah Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2019 tanggal 15 Februari 2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Progam Boga Sehat. 

Nah, untuk memperlancar program, Dinas Sosial menunjuk relawan, terdiri tenaga pendamping dan tenaga pelaksana. Merangkul Dinas Kesehatan dalam penentuan standar asupan gizinya. Serta bekerjasama dengan Baznas dalam pengadaan Rantang (Kotak Makanan). Untungnya ada kepedulian dari lembaga sosial yang ada. 

"Para relawan ini ikut serta mengatasi persoalan sosial di Kabupaten Bantul dan membantu pemerintah ini dalam pengentasan kemiskinan dan pemenuhan gizi," terang Sunarso.

Sunarso menerangkan, peningkatan kesejahteraan masyarakat memang menjadi tugas utama pemerintah. Bahkan, menjadi standar pelayanan minimal Dinas Sosial. Namun, sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga memiliki keterbatasan. Terutama terkait masalah pendanaan program. Sehingga pemerintah tidak mampu mengurus sendirian tanpa bantuan dan peran serta masyarakat.

"Program Boga Sehat sendiri baru mulai realisasi Maret lalu. Rencananya, akan berjalan sepuluh bulan kedepan. Namun anggaran yang ada saat ini, hanya mampu mengcover untuk 900 orang saja," kaata Sunarso.

Sunarso menjelaskan, sesuai data yang tercatat di Kabupaten Bantul calon penerima sebanyak 900 orang belum menyasar seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul. 

Di sisi lain, saat ini baru Dinsos Bantul baru mampu menyentuh 11 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada. Serta 53 desa dari 75 desa yang ada di Bantul.

"Anggaran Rp 22.500 per orang dengan rincian untuk makan dua kali sehari. Total anggaran tahun ini sekitar Rp 6 miliar. Namun tiap kali pemerintah mengeluarkan anggaran juga di potong pajak. Sehingga angka bersihnya tinggal Rp 19 ribu per orang untuk dua kali makan perhari," papar Sunarso.

Sebagai institusi pemerintah, lanjut Sunarso, pihaknya dituntut pintar mensiasati situasi yang ada. Sehingga keberhasilan program ini tidak hanya sekedar angan-angan.
Alternatif yang ditempuh dengan melibatkan masyarakat. 

"Untuk merealisasikan Program Boga Sehat inovasi Pemkab Bantul ini. Kami menggandeng PKK. Sehingga, hasilnya bisa maksimal, sesuai target dan tepat sasaran," ungkap Sekretaris Dinsos, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Pemkab Bantul, Sunarso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES