TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kanker otak adalah pertumbuhan sel tidak normal (tumor) pada otak yang bersifat ganas. Sel kanker dapat menguasai dan mengambil ruang, darah, serta nutrisi dari sel sehat dalam tubuh. Berdasarkan jenis selnya, tumor otak dapat bersifat jinak atau ganas.
Terdapat 4 stadium tumor otak yang dapat dilihat dari perkembangan sel tumor dan perluasan penyebarannya. Pada stadium 1, jika dilihat di bawah mikroskop, sel tumor masih tampak normal dan pertumbuhannya lambat. Stadium 2 juga ditunjukkan dengan pertumbuhan sel tumor yang lambat, namun sel tumor mulai tampak tidak normal dan bila diangkat cenderung tumbuh kembali.
Sedangkan pada stadium 3, sel tumor tidak lagi menyerupai sel normal dan perkembangannya aktif. Sementara pada stadium 4, sel tumor sudah sangat berbeda dengan sel normal dan tumbuh secara cepat.
Gejala Kanker Otak
Gejala kanker otak yang muncul berbeda-beda, tergantung dari ukuran, letak, dan tingkat perkembangan tumor. Gejala dapat timbul karena tumor menekan bagian lain dari otak sehingga mengganggu fungsinya, atau tumor yang bertambah besar sehingga memenuhi ruang dalam rongga kepala.
Berikut ini gejala yang sering terjadi pada penderita kanker otak.
• Sakit kepala berulang yang semakin sering dan
• Rasa tidak enak badan
• Sering mengantuk
• Kejang
• Pandangan kabur
• Mual dan muntah
Penyebab Kanker Otak
Kanker otak terjadi ketika salah satu tipe sel berubah dari karakteristik normalnya, dan tumbuh secara tidak terkendali. Pertumbuhan abnormal ini dapat menjadi massa atau tumor. Meski demikian, penyebab pasti perubahan sel masih belum dapat dipastikan.
Berikut ini adalah sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita kanker otak.
1. Radiasi pada kepala
Paparan radiasi di kepala, seperti radioterapi atau CT scan membuat seseorang lebih berisiko menderita kanker otak, terutama glioma ganas.
2. Genetik
Memiliki penyakit genetik, misalnya sindrom Gorlin, sindrom Turner, Von Hippel-Lindau, Li-Fraumani, tuberous sclerosis, atau neurofibromatosis tipe 1 dan 2.
3. Menderita HIV/AIDS
Penyakit ini dapat menurunkan imunitas tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kanker, termasuk kanker otak.
4. Riwayat kanker dalam keluarga
Memiliki keluarga yang terkena kanker juga berisiko mengalami hal yang sama. Oleh karena itu, segera lakukan pemeriksaan jika ada keluarga yang terkena kanker.
5. Berat badan
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Kondisi berat badan dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30, meningkatkan risiko terjadinya beberapa jenis kanker otak.
6. Kebiasaan merokok
Sudah bukan rahasia lagi jika rokok membawa dampak buruk untuk kesehatan tubuh. Selain meningkatkan risiko kanker paru, merokok juga bisa menyebabkan kanker otak.
Pengobatan Kanker Otak
Pengobatan kanker otak dilakukan berdasarkan beberapa faktor, yaitu usia dan kondisi kesehatan penderita secara umum, juga lokasi, ukuran, dan jenis tumor. Pilihan tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker otak, di antaranya adalah operasi, radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |