Peristiwa Daerah

Dukung Pertanian yang Visioner, PISPI Gelar Sarasehan Tani Nasional

Senin, 24 Juni 2019 - 21:21 | 40.35k
Suasana Sarasehan Tani Nasional dengan tema “Menciptakan Ekosistem Bisnis Pertanian di Era Revolusi 4.0” bertempat di Gedung E Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FOTO: Istimewa)
Suasana Sarasehan Tani Nasional dengan tema “Menciptakan Ekosistem Bisnis Pertanian di Era Revolusi 4.0” bertempat di Gedung E Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI), bekerja sama dengan Universitas Brawijaya menggelar Sarasehan Tani Nasional dengan tema “Menciptakan Ekosistem Bisnis Pertanian di Era Revolusi 4.0” bertempat di Gedung E Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Sarasehan dibuka dengan orasi ilmiah oleh ketua umum PISPI, Sunarso. Menurutnya dalam mendukung terciptanya ekosistem bisnis pertanian 4.0 perlu adanya transformasi yang visioner dan integratif.

Sarasehan-Tani-Nasional-2.jpg

”Visioner dalam artian harus memikirkan kondisi pertanian 100 tahun yang akan datang, serta integratif dengan adanya kolaborasi dari berbagai stakeholder yang berkepentingan,” katanya

Menurut pria yang merupakan Wakil Direktur BRI itu, ada empat hal yang merupakan tantangan yang harus dilakukan dalam mewujudkan ekosistem bisnis pertanian yang berkelanjutan.

Diantaranya, mengintegrasikan setiap stakeholder yang terlibat dalam pembangunan pertanian, bertani di lahan sempit, bertani di daerah perkotaan dan bertani tanpa tanaman. “Pertanian yang visioner itu adalah bagaimana melihat peluang dari setiap tantangan demi terciptanya ekosistem bisnis pertanian yang berkelanjutan,” jelasnya.

Misalnya, kata dia, bagaimana harus bisa bertani di lahan sempit, bertani di daerah perkotaan, dan bertani tanpa tanaman seperti halnya menciptakan daging tanpa berternak melainkan melalui pengembangan bakteri. “Hal itu bukan mustahil tercipta dan diproduksi masal di masa depan. Terakhir adalah bagaimana mengintegrasikan setiap stakeholder yang terlibat dalam pembangunan pertanian,” imbuhnya.

Sarasehan-Tani-Nasional-3.jpg

Hal senada juga disampaikan Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Nuhfil Hanani, bahwa Indonesia harus memiliki visi pertanian yang terarah dan jelas, serta menjawab tantangan perubahan zaman. “Di masa depan Indonesia sudah harus menjadi lumbung yang siap untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia,” ujarnya.

Konsekuensinya, harus siap meningkatkan daya saing produk. Faktor utama yaitu meningkatkan keunggulan SDM sektor pertanian. “Kita harus mampu menciptakan agropreneur muda yang handal dalam manajerial bisnis, penguasaan teknologi dan pemasaran serta memiliki pemikiran yang kreatif, rasional dan visioner,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Arief Goentoro, Sekjen PISPI menceritakan peranan PISPI dalam pertanian Indonesia.

Menurutnya, semenjak berdiri tepatnya 10 tahun lalu PISPI turut aktif, dalam memberikan masukan kepada pemerintah terhadap konsep pengembangan pertanian Indonesia. PISPI juga aktif dalam mengajak pemuda khususnya sarjana pertanian, untuk bertani melalui beberapa program kerjanya.

“Beberapa kebijakan pemerintah yang bersumber dari masukan dari PISPI di antaranya, asuransi tani, bank tani, sertifikasi dan yang paling baru yaitu reforma agraria atau agrarian reform,” akunya.

Dalam acara Sarasehan Tani Nasional yang disponsori BRI tersebut dihadiri Ir. Sunarso, M.Si Ketua Umum PISPI, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, Rektor Universitas Brawijaya, Dr. Ir Damanhuri, MS Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan Arief Goentoro, SP., M.Si Sekjen PISPI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES