Gaya Hidup

Anak Kecanduan Gadget, Psikolog Kasih Saran Ini

Sabtu, 22 Juni 2019 - 20:03 | 399.11k
Psikolog Anita Nurul Febrianti (kanan) saat berbincang dengan peserta parenting yang digelar SMPN 1 Kota Madiun. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
Psikolog Anita Nurul Febrianti (kanan) saat berbincang dengan peserta parenting yang digelar SMPN 1 Kota Madiun. (FOTO: Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Dampak negatif kemajuan teknologi digital terutama penggunaan gadget perlu diwaspadai orangtua. Salah satunya, mengenali tanda-tanda anak mulai kecanduan gadget. Psikolog Anita Nurul Febrianti, MPsi. mengungkap sejumlah tanda itu saat Parenting dan Millenial Teaching yang digelar SMPN 1 Kota Madiun, Sabtu (23/6/2019).

"Tandanya adalah anak meledak emosinya atau marah ketika dipisahkan dari gadget," ujar Anita.

Selain itu, tanda kecanduan lainnya adalah anak tidak tertarik dengan aktivitas non gadget, prestasi menurun, enggan bersosialisasi karena lebih tertarik pada gadget, rutinitas terganggu termasuk pola makan dan tidur hingga berbohong  menggunakan gadget.

"Mengapa kecanduan mudah terjadi pada anak? Karena bagian otak prefontal korteks belum berkembang optimal. bagian ini memiliki fungsi perencanaan dan penilaian baik buruk. Normalnya optimal baru pada usia 25 tahun," papar Anita.

Anita yang menjadi konselor di sejumlah sekolah tersebut mengungkapkan ada sekitar 30 juta anak yang mengakses internet. Dari jumlah itu hanya sekitar 20 persen saja yang mengakses bahan pendidikan. Sedangkan selebihnya mengakses media sosial.

"Dampak penggunaan medsos salah satunya adalah tidak ada ruang privasi. Anak sering curhat lewat status atau medsos sehingga persoalan pribadi terungkap ke publik," ungkapnya.

Lantas apa yang perlu dilakukan orangtua untuk menyikapi atau mencegah dampak negatif dan kecanduan gadget? Anita menyebut jadilah orang tua yang hangat dengan menghindari kekerasan fisik atau verbal dan membangun komunikasi positif  dengan anak.

Serta menjadi orang tua yang ahli. Artinya memahami kebiasaan, sifat dan kemampuan anak.  Belajar cara pengasuhan anak yang tepat dan penerpan norma agama. Serta menjadi orang tua yang playfull dengan mencari tahu hobi, topik dan aktivitas kesukaan anak, melakukan aktivitas kesenangan anak bersama serta menjadi teman yang asyik dan saling menghargai.

"Era digital tidak perlu ditanggapi dengan kekhawatiran berlebihan tetapi dioptimalkan untuk menunjang perkembangan anak," tegas Anita.

Jika anak sudah menunjukkan gejala kecanduan gadget, Anita menyarankan untuk segera melakukan pembatasan penggunaan gadget dan mengalihkan perhatian anak dengan  aktivitas lain. Jika anak menunjukkan perubahan sikap yang menyimpang, orang tua sebaiknya segera konsultasi dengan psikolog untuk penanganannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES