TIMESINDONESIA, GRESIK – Meski Kabupaten Gresik, Jawa Timur memiliki ribuan industri dan kawasan perumahan padat, ternyata Kota Pudak tidak memiliki hydran kota. Hal itu membuat pemadam kebakaran atau PMK kesulitan untuk mendapatkan suplai air untuk memadamkan api.
Setiap kali memadamkan api, petugas pemadam kebakaran hanya mengandalkan tangki air sebagai suplai air utama.
"Selama ini kami mengandalkan tangki air sebagai suplai air utama karena memang tidak ada hydran kota," kata Eka Prapangasta, Kepala PMK Gresik, Rabu (19/6/2019).
Eka menyebut, Gresik termasuk daerah yang rawan kebakaran. Sebab, Kota Pudak ini banyak ditemukan industri dan juga kawasan perumahan padat penduduk.
Pihaknya berulangkali mengusulkan kepada Pemkab namun belum ada hasil, PMK yang masih di bawah naungan Dinas Satpol PP itu sangat membutuhkan hydran kota untuk memaksimalkan pekerjaan.
"Misalnya kebakaran yang terjadi di gudang garmen yang ada di tengah kota, itu lama karena kami juga menunggu suplai air yang didapat dari tangki air. Kalau ada hydran kan tinggal ambil air dari hydran," imbuhnya.
Hal itu akan berbeda jika di wilayah titik kota terdapat hydran. Eka menjelaskan, akses pemadaman akan lebih mudah dan api bisa mudah dijinakkan.
Dijelaskan, hingga kini mobil damkar yang dimiliki pemerintah kabupaten (Pemkab) Gresik hanya 9 unit. 5 mobil semprot dan 4 mobil tangki.
"Kendati demikian, seluruh kendaraan keluaran lama, tidak ada yang baru. Bahkan ada kendaraannya yang tidak layak pakai," ucap Eka Kepala PMK Gresik berharap agar Pemkab segera membangun hydran kota. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Faizal R Arief |
| Publisher | : Sholihin Nur |
| Sumber | : TIMES Gresik |
