Pendidikan

Mahasiswa UB Olah Limbah RPH Jadi Sumber Listrik Alternatif

Rabu, 19 Juni 2019 - 18:25 | 68.87k
Kelompok Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil melakukan inovasi dengan mengubah limbah Rumah Potong Hewan (RPH) untuk menghasilkan alternatif listrik. (foto: Humas UB)
Kelompok Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil melakukan inovasi dengan mengubah limbah Rumah Potong Hewan (RPH) untuk menghasilkan alternatif listrik. (foto: Humas UB)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kelompok Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil melakukan inovasi dengan merubah limbah Rumah Potong Hewan (RPH) untuk menghasilkan alternatif listrik. Inovasi ini diberi nama Slaughtering House Waste Water atau SHOWER.

Penelitian ini dikembangkan oleh dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Brawijaya. 
Mereka adalah Hendra Surawijaya (FKH 2016), Elfahra Casanza Amada (FKH 2017), dan Rizhaf Setyo Hartono (FMIPA 2016) yang dibimbing drh. Ani Setianingrum. 

Hendra Surawijaya  mengatakan penelitian ini merupakan penelitian yang didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC). Ia mengatakan 

SHOWER merupakan  inovasi rancang bangun alat pemanfaatan bakteri limbah air rumah potong hewan dengan konsep bernama Agar Salt Bridge. 

"Teknologi SHOWER diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di lingkungan Rumah Pemotongan Hewan (RPH). SHOWER yang memanfaatkan limbah air bisa mengurangi pencemaran lingkungan sekitar sehingga bau limbah air yang tidak tidak sedap bisa menjadi alternatif energi baru dan terbarukan," katanya Rabu (19/6/2019).

Hendra Surawijaya  mengatakan mekanisme kerja SHOWER sangat mudah, yaitu air limbah RPH yang telah diambil pada daerah Rumah Potong Hewan (RPH) ditampung ke dalam chamber penyimpanan. Pada chamber penyimpanan dicampur dengan Effective Microorganisme 4 (EM4) untuk menghilangkan bau pada air limbah. 

"Air limbah yang sudah dicampur dengan EM4 dimasukkan ke dalam chamber kemudidan ditambahkan manitol salt agar dan garam elektrolit. Bakteri akan mengoksidasi substrat dan menghasilkan elektron dan proton pada anoda," tambahnya.

Ia menyebutkan elektron ditransfer melalui sirkuit eksternal, sedangkan proton didifusikan melalui separator membran manitol salt agar menuju katoda. Perbedaan potensial elektron dan proton akan menghasilkan arus listrik.

"Energi listrik yang dihasilkan dari limbah air Rumah Potong Hewan dapat menjawab tantangan zero waste dan mengurangi pencemaran lingkungan," katanya. 

Ia menyebutkan selain itu, alat ini juga sebagai sumber energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan, efisien, murah, dan mudah digunakan.kelompok mahasiswa ini berharap kelebihan tersebut alat ini dapat mengatasi ketenagalistrikan dan ketahanan energi di Indonesia sehingga mampu mewujudkan Sustainable Development Goals.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES