Mahasiswa di Bondowoso Berharap Sidang Sengketan Pilpres 2019 Berjalan Damai

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Mahasiswa di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, berharap sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) berjalan dengan damai.

Hal ini disampaikan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jember Kampus Bondowoso.

Fathorrozi, Ketua PC PMII Bondowoso mengatakan, pelaksanaan sidang di MK terkait perselisihan hasil Pilpres 2019 ini merupakan langkah paling tepat. Yakni, menyelesaikan perselisihan secara konstitusional.

“Sehingga, tak ada lagi kekerasan di jalan, karena perbedaan pendapat perihal Pilpres. Terlebih lagi, kekerasan pun tak akan menyelesaikan perselisihan,” katanya.

Menurutnya, dengan persidangan di MK, akan ada solusi dari apa yang menjadi perselisihan selama ini.

“Kita pasrahkan kepada MK. Apapun hasilnya itu yang terbaik," katanya saat ditemui Kantor Kesekretariatan PMII Bondowoso, Rabu (19/6/2019).

Dia mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusitivitas baik di dunia nyata maupun dunia maya sehingga tak ada lagi perdebatan antara cebong dan kampret, atau pendukung 01 atau 02.

"Semuanya Indonesia. Semuanya bersama-sama harusnya menjaga keutuhan NKRI," ujar alumnus STAI At-Taqwa Bondowoso tersebut.

Hal serupa juga disampaikan oleh Andre Bagus Hermawan, Koordinator BEM Universitas Jember Kampus Bondowoso. Bahwa seharusnya tidak perlu ada kerusahan pasca Pilpres 2019.

Menurutnya, mahasiswa dan masyarakat baiknya untuk tetap tenang menunggu keputusan sidang Pilpres 2019 ini dan menghindari kerusuhan pasca keputusan sidang Pilpres 2019.

"Kita menghormati segala keputusan sidang MK. Kita inginnya Indonesia ini maju, jadi baiknya tidak usah rusuh karena perbedaan pendapat. Baiknya, ayo bersama-sama memikirkan untuk kemajuan Indonesia," harapnya.

Sidang pembukaan sengketa Pilpres 2019, dimulai Jumat kemarin. Semua lapisan masyarakat termasuk mahasiswa di Bondowoso berharap sidang berjalan lancar, damai dan tak ada kerusuhan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement