Peristiwa Daerah

Sampah Impor Juga Ada di Gresik

Rabu, 19 Juni 2019 - 12:53 | 196.61k
Sampah impor yang ditemukan Ecoton di tumpukan sampah (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).
Sampah impor yang ditemukan Ecoton di tumpukan sampah (Foto: Akmal/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIKSampah impor juga terdapat di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Informasi yang didapat TIMES Indonesia, sampah impor itu ada di Desa Sumengko Wringinanom dan Karangandong Driyorejo.

Di dua desa itu, beberapa warganya diduga memperjualbelikan sampah impor yang didapat dari pabrik kertas yang ada di wilayah tersebut. Para warga membeli sampah itu dari perusahaan kertas.

Sampah-impor-2.jpg

Bidang riset dan edukasi Ecoton (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah) Andreas Agus Kristanto mengemukakan, masuknya sampah dengan merek dan lokasi jual dari luar Indonesia diduga disebabkan oleh impor kertas bekas yang dilakukan oleh perusahaan kertas.

Dalam impor bahan baku kertas itu disisipi sampah plastik sebesar 30 hingga 60 persen. Andreas menduga, perusahaan mau disisipi sampah plastik ditumpukan bahan baku impor karena sampah tersebut dijual ke masyarakat kemudian dipilah kembali.

"Berdasarkan kajian atas merk sampah plastik yang masuk, diketahui bahwa lebih dari 35 negara dan hang paling besar dari AS, Kanada, Australia dan Newzeland," katanya saat ditemui di Kantor Ecoton, Kecamatan Wringinnom, Rabu (19/6/2019).

Andreas menyebut di Jawa Timur ada 55 perusahaan kertas, 12 lainnya berada di sekitar Kali Brantas termasuk 2 lainnya ada di Gresik. Dari data itu, kebanyakan perusahaan memakai bahan baku kertas bekas yang diimpor dari luar negeri.

Sampah-impor-3.jpg

"Dari keterangan warga sudah 25 tahun warga menjadi pemilah sampah (Petani Sampah). Ya alasanya karena menguntungkan, mereka menilai sampah plastik dari liar negeri lebih bagus. Bahkan tak jarang, mereka menemukan ligam mulia dan uang liar negeri dibalik sampah yang dipilah," imbuhnya.

Sementara itu, Camat Wringinanom Suwartono mengakui salah satu desa di wilayahnya ada sampah impor. "Ya disekitar pabrik kertas di Desa Sumengko," ungkapnya.

Suwartono membeberkan, dia menampik warga memperjual belikan sampah impor. Warga di Desa Sumengko, tambah Suwartono mengambil limbah dari perusahaan kertas kemudian diolah kembali jadi biji plastik dan lain sebagainya.

"Mereka tidak menjualbelikan namun mengambil limbah dari pabrik kertas itu. Kami Muspika juga sudah melakukan upaya, saya sendiri belum tahu saat ini masih ada atau tidak," ucapnya menanggapi adanya sampah impor yang ada di Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES