Peristiwa Daerah

BPJS Kesehatan Edukasi Peserta Prolanis Tingkatkan Kualitas Hidup

Selasa, 18 Juni 2019 - 21:31 | 155.89k
BPJS Kesehatan Memberikan Edukasi Mengenai Peningkatan Kualitas Hidup Peserta Prolanis (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)
BPJS Kesehatan Memberikan Edukasi Mengenai Peningkatan Kualitas Hidup Peserta Prolanis (FOTO: Roghib Mabrur/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh Badan Hukum Publik BPJS Kesehatan kini memasuki tahun keenam. Hingga 1 Juni 2019 tercatat sebanyak 222.002.996 jiwa telah menjadi peserta JKN-KIS. 

Peningkatan jumlah kepesertaan beriringan dengan peningkatan beban pembiayaan pelayanan kesehatan. Penyakit tidak menular yang kini menjadi tren penyakit di Indonesia, seperti Hipertensi dan Diabetes Mellitus tentunya juga akan memakan beban pembiayaan pelayanan kesehatan yang tidak sedikit.

"Melalui acara bertajuk BPJS Kesehatan Mengajar, BPJS Kesehatan Banyuwangi lakukan upaya promotif dan preventif kepada para Peserta JKN-KIS dengan penyakit kronis Hipertensi dan Diabetes Mellitus. Tak hanya Peserta, Petugas pelaksana Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) se-Kabupaten Banyuwangi turut diundang pada acara ini," (Selasa, 18/06/2019).

Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Banyuwangi, Busthomi Arif, menjelaskan Prolanis dikembangkan secara khusus di FKTP sebagai salah satu solusi bersama dalam mengelola peserta JKN-KIS yang mengidap penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi.

Busthomi menjelaskan melalui acara BPJS Kesehatan Mengajar, Peserta Prolanis dibekali pengetahuan pola hidup sehat, seperti pengaturan pola makan, serta pengenalan terhadap istilah medis yang sering digunakan dokter dalam memberikan pelayanan.

Dari sini diharapkan muncul kemandirian Peserta Prolanis dalam upaya memulihkan penyakit dan mencegah timbulnya komplikasi penyakit kronis, hingga akhirnya dapat meningkatkan status kesehatan peserta Prolanis tersebut.

Dari sisi FKTP yang merupakan gate keeper pelayanan kesehatan dan berhubungan langsung dengan peserta Prolanis, diberikan pembekalan berupa pengetahuan tentang manfaat pelayanan kesehatan yang bisa didapatkan oleh peserta Prolanis, serta penguatan pemahaman tentang program JKN-KIS.

“Diharapkan FKTP, khususnya para tenaga medis dapat memberikan edukasi sekaligus menjadi daya tarik tersendiri sebagai role model hidup sehat untuk mendukung keberlangsungan Prolanis,” imbuh Busthomi.

Peserta Prolanis dari Puskesmas Badean, Suana (64), mengutarakan rasa antusiasmenya. “Saya senang sekali ada acara semacam ini. Saya ingin tahu (baca mendapatkan pengetahuan) karena saya ingin sehat,” ungkap Suana yang datang paling awal pada acara BPJS Kesehatan Mengajar.

Petugas Pelaksana Prolanis FKTP Klinik Linawati, Bety Ratnasari, yang turut hadir menyatakan antusiasmenya juga pada kegiatan BPJS Kesehatan Mengajar.

“Banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan, sehingga dapat menjadi bekal saya untuk mengedukasi peserta JKN-KIS, sekaligus membina Peserta Prolanis yang tergabung di klinik kami,” tegas Bety. 

Sebagai informasi BPJS Kesehatan Mengajar juga akan digelar secara bergilir di Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso pada tanggal 19 dan 20 Juni mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES