Peristiwa Daerah

Tokoh Agama di Madiun Gelar Sarasehan Kebangsaan

Selasa, 18 Juni 2019 - 06:57 | 142.37k
Aloysius Aratia Wardhana Pastor Paroki Mater Dei Kota Madiun (kanan), bersama wakil sekretaris (PCNU) Kota Madiun Miftah Choiri (tengah) saat kegiatan sarasehan kebangsaan di Gereja Katolik Mater Dei Kota Madiun.(Foto: Pamula Yohar C/TIMES Indonesia)
Aloysius Aratia Wardhana Pastor Paroki Mater Dei Kota Madiun (kanan), bersama wakil sekretaris (PCNU) Kota Madiun Miftah Choiri (tengah) saat kegiatan sarasehan kebangsaan di Gereja Katolik Mater Dei Kota Madiun.(Foto: Pamula Yohar C/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Menjaga toleransi dan menjalin hubungan antar umat beragama dengan baik, harus diawali dengan saling bertemu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Aloysius Aratia Wardhana Pastor Paroki pada sarasehan kebangsaan bertempat di Gereja Katolik Mater Dei Kota Madiun, Senin (17/7/2019) malam.

Menurut Pastor Gereja Mater Dei Kota Madiun ini, menjaga toleransi dan hubungan antar umat beragama mampu merajut kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dengan saling sering bertemu kita dapat saling melatih diri untuk memahami dalam hidup berdampingan dengan umat beragama yang ada di Indonesia," ujar Aloysius Aratia Wardhana .

Dalam sarasehan turut dihadiri oleh wakil sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Madiun Miftah Choiri sebagai narasumber kegiatan.

Kegiatan dalam bentuk sarasehan tersebut dalam rangka menjaga kesatuan terkait gesekan yang timbul pasca pemilihan umum (pemilu) 2019.

"Kita ingin bagaimana di kemudian hari gejolak sosial yang ada tidak mendorong terjadinya disintegrasi antar elemen bangsa. Sehingga rumah besar NKRI dapat terjaga," ujar Miftah Choiri.

Dalam kebhinekaan, perbedaan pandangan yang ada senantiasa tidak menimbulkan perpecahan. Walaupun ada perbedaan pada pandangan politik diantara kelompok masyarakat diharapkan dapat diselesaikan dengan mekanisme lembaga resmi.

"Ketika pesta demokrasi sudah dijalankan maka kemudian bagaimana aturan negara dapat ditegakkan sehingga menjadi jalan tengah dan konflik di pemilu dapat diselesaikan melalui lembaga lembaga yang resmi," tambah Miftah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES