TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pada kondisi tertentu, seseorang lebih memilih menahan keinginan untuk buang air besar (BAB). Menahan BAB bukan hanya tidak sehat tetapi juga sangat berbahaya bagi kondisi tubuh.
Semakin lama menyimpan tinja di usus besar, semakin sulit jadinya. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan kerusakan usus besar dan menggandakan tekanan saat mengeluarkannya nanti.
Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari kebiasaan menahan BAB, simak ulasan berikut, dilansir dari Boldsky.
1. Waktu timbul keinginan BAB
Saat tinja menyentuh bagian rektum, itu otomatis mengirimkan sinyal untuk dikeluarkan. Biasanya terjadi pada pagi hari, terutama setelah minum kopi atau teh. Kafein bertindak sebagai stimulan usus yang membuat kita ingin segera membuang kotoran.
2. Menahan BAB lebih dari 2 jam
Bila menahan BAB lebih dari 2 jam, dalam beberapa jam pertama, kita akan merasakan tekanan di perut. Menahannya bisa menyebabkan perasaan seperti terengah-engah dan perut terasa kembung.
3. Menahan BAB lebih dari 6 jam
Tubuh akan mulai mempengaruhi kotoran. Kita akan kehilangan urgensi untuk BAB. Tapi intinya kita telah mengalami sembelit, salah satu efek samping menahan kotoran dalam waktu lama.
4. Menahan BAB selama 12 jam
Semakin lama tinja ditahan di dalam tubuh, semakin sulit mengeluarkannya kelak. Perut akan jadi lebih besar (buncit) dan sulit untuk menjadi rata kembali.
5. Jika terus menahannya
Dengan sengaja menahan BAB bisa menyebabkan tinja jadi mengeras seperti batu. Jika sampai mengalami hal ini, Anda akan memerlukan obat pencahar atau bahkan alat bantu untuk mengeluarkan tinja yang keras. Jadi intinya kita perlu segera pergi ke toilet bila merasakan gejala ingin BAB. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Sholihin Nur |
