Peristiwa Daerah

Tim Kajian Wantimpres Mencari Model Demokrasi Pancasila dari Desa Balun Lamongan

Senin, 17 Juni 2019 - 13:20 | 55.77k
Tim kajian yang dikirim Wantimpres ke Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, ditemui Bupati Fadeli bersama Sekkab Yuhronur Efendi dan sejumlah Kepala OPD di ruang kerja bupati, Senin, (17/6/2019). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Tim kajian yang dikirim Wantimpres ke Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, ditemui Bupati Fadeli bersama Sekkab Yuhronur Efendi dan sejumlah Kepala OPD di ruang kerja bupati, Senin, (17/6/2019). (FOTO: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar mengirimkan tim kajian ke Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa Balun dijadikan sebagai model pengembangan Demokrasi Pancasila di Indonesia.

Sebelum mengumpulkan informasi dari Desa Balun, komposisi tim kajian yang diisi Martin Lukito Sinaga sebagai ketua, Tommy Cristomi sebagai Wakil Ketua, dan Rico Bobman sebagai sekretaris, diterima Bupati Lamongan Fadeli bersama Sekkab Yuhronur Efendi dan sejumlah kepala perangkat daerah di ruang kerja bupati, Senin (17/6/2019).

Wantimpres-Lamongan-2.jpg

Kepada Bupati Lamongan, Martin Lukito Sinaga menuturkan bahwa Desa Balun bisa jadi model demokrasi yang tidak pakai ribut-ribut, demokrasi yang menyatukan.

“Apalagi kemarin baru saja diresmikan jadi desa wisata religi dan ziarah,” ujar Martin.

Selama di Balun, sambung Martin, tim kajian akan mendokumentasikan praktik-praktik budaya yang telah lazim dilakukan warga, sehingga mereka dapat menggambarkan bagaimana korelasi budaya yang berwatak Pancasila sebagai bagian dari demokrasi Indonesia.

“Kami tertarik dengan Lamongan juga karena menjadi yang terbaik dalam penanganan konflik sosial,” katanya menambahkan.

Apa yang disampaikan Martin tentang keunikan Desa Balun, diamini Fadeli. Ia pun sepakat jika Desa Balun disebut sebagai Desa Pancasila. “Budaya gotong royong, persatuan, dan toleransi di Desa Balun ini harus dijadikan contoh nasional, karena ini sudah berlangsung sejak lama, sejak berdirinya desa ini,” ucapnya.

Selain itu, tempat ibadah tiga agama berbeda juga berdiri berdampingan. Sementara warganya yang berbeda agama saling membantu saat ada hajat hari besar agama.

Soal penanganan konflik sosial, Fadeli menyebut koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh-tokoh masyarakat berjalan dengan baik.

Jika muncul potensi konflik, katanya menjelaskan, diupayakan diselesaikan sebaik-baiknya di tingkat bawah dulu. “Tidak sampai membesar, dan harus perlu penanganan di tingkat kabupaten,” tuturnya ke tim kajian yang dikirim Wantimpres untuk mencari model Demokrasi Pancasila dari Desa Balun Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES