Peristiwa Daerah

Perkotaan di Pamekasan Semakin Semrawut

Senin, 17 Juni 2019 - 12:42 | 178.61k
Pasar tumpah di Jl. Kabupaten, Kelurahan Bugih, paling banyak dikeluhkan warga karena menjadi titik kesemrawutan dalam kota. (foto: Putera Khafi/TIMES Indonesia)
Pasar tumpah di Jl. Kabupaten, Kelurahan Bugih, paling banyak dikeluhkan warga karena menjadi titik kesemrawutan dalam kota. (foto: Putera Khafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Situasi perkotaan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur semakin semrawut. Kesemrawutan dipicu semakin banyaknya pedagang musiman di sembarang tempat dan munculnya pasar tumpah. Terutama di jalan protokol kota.

Seperti pasar tumpah di Jalan Kabupaten, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan. Pasar yang tumbuh sejak enam tahun yang lalu ini, paling banyak dikeluhkan masyarakat sekitar dan pengendara karena menjadi titik kemacetan. Anehnya, pasar ini dijaga oleh Pol PP dan petugas parkir Dishub.

Kesemrawutan lainnya, terjadi di bundaran taman Arek Lancor. Jantung kota Pamekasan ini, dikelilingi pedagang kaki lima (PKL). Baik di luar taman sampai di dalam taman. Para PKL berjualan mulai pagi hari sampai malam hari.

"Penjual apa yang tidak ada di Arek Lancor. Situasi kota saat ini benar-benar semrawut," terang Junaidi, salah satu warga Kelurahan Gladak Anyar.

Titik kesemrawutan juga terlihat di sepanjang Jl. Jokotole. Pedagang berjualan sisi kanna dan kiri jalan. Di antaranya pedagang nasi, pedagang buah, pedagang sepatu dan sandal, pedagang sayur dan pedagang lainnya.

Kendaraan angkutan umum berplat hitam, juga seenaknya manaikkan dan menurunkan penumpang di Jl. Kabupaten. Bahkan, di jalan tersebut sudah berubah menjadi terminal bayangan untuk angkutan umum illegal.

Al Anwari, anggota Komisi IV DPRD Pamekasan menilai, kesemrawutan tata kota karena ada pembiaran. Pihak yang berwenang seperti Pol PP, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga tutup mata.

"Kota yang indah, bersih dan tertata sudah hilang di kota Pamekasan. Saya lihat di Jalan Kabupaten, Jalan Diponegoro, Jalan Arek Lancor, Jalan Trunojoyo, Jalan Jokotole, Jalan Segara, dan lainnya. Percuma dapat Adipura," kata Al Anwari. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES