Peristiwa Daerah

Pertama Di Dunia Kolaborasi MRCPP Ma Chung Temukan Pelindung Terumbu Karang

Senin, 17 Juni 2019 - 12:16 | 69.78k
Peneliti dari PUI PT MRCPP Univeristas Ma Chung saat melakukan riset dan hasil penemuan karotenoid, senyawa yang bisa melindungi terumbu karang. (FOTO:for TIMES Indonesia)
Peneliti dari PUI PT MRCPP Univeristas Ma Chung saat melakukan riset dan hasil penemuan karotenoid, senyawa yang bisa melindungi terumbu karang. (FOTO:for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pertama di dunia, sebuah riset kolaborasi antara peneliti PUI-PT MRCPP Universitas Ma Chung, Universitas Diponegoro dan Universitas Shizuoka, Jepang berhasil menemukan karotenoid, senyawa kimia organik bernutrisi yang bisa melindungi dan menyehatkan sekaligus melestarikan terumbu karang.

Penemuan penting hasil riset itu akan bisa membantu Indonesia untuk memperbaiki terumbu karang yang rusak. Saat ini para peneliti itu sedang mengajukan hak paten atas hasil risetnya. Namun yang jelas hasil riset mereka telah masuk dalam Jurnal Internasional Q1 berfaktor dampak Marine Drugs terbitan Molecular Diversity Preservation International (MPDI) Swiss pada Selasa (11/6'2019) lalu.

Terumbu-Karang-2.jpg

"Yang utama, bahwa kami sudah mampu memproduksi bakteri simbion terumbu karang tersebut dan bakteri tersebut mampu mengubah hidrogen sulfida yang berbahaya bagi terumbu karang menjadi pigmen karotenoid yang bermanfaat," kata Peneliti Utama MRCPP,  Tatas H.P Brotosudarno, Ph.D kepada TIMES Indonesia, 

MRCPP (Ma Chung Research Center for Photosynthetuc Pigment) menemukan jenis pigmen karotenoid baru itu di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah. Namanya Carotenoid Zeaksantin Sulfat. Pigmen ini diproduksi oleh bakteri simbion (bakteri yang hidup menumpang pada inangnya) bernama Erythrobacter Flavous yang berada di terumbu karang jenis Acropora Nasuto.

Bakteri yang menumpang pada inangnya itu yang memproduksi karotenoid yang bisa untuk melindungi diri dan inangnya dari sulfida yang berada di air laut. "Meningkatnya kandungan hidrogen sulfida dalam air laut itulah yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan matinya terumbu karang," kata Tatas.

"Namun dalam penelitian kami membuktikan bahwa dengan adanya bakteri simbion ini, terumbu karang bisa terlindunhi. Bakteri ini melakukan proses detoksifikasi dengan mengambil suldida berbahaya dan mengubahnya menjadi pigmen karotenoid yang justru akan melindungi terumbu karang tersebut  terhadap bahaya sinar UV-biru dan ini suatu manfaat yang ganda," katanya.

Terumbu-Karang-3.jpg

Saat ini MRCPP jiga telah memiliki kultur dari bakteri ini. Karena itu ke depan mereka memiliki rencana untuk menyapukan bakteri itu ke terumbu karang di Indonesia yang mengalami kerusakan agar kondisinya bisa diperbaiki sekaligus melestarikannya.

Sebab dengan terjaganya interaksi bakteri simbion dan terumbuh karang sebagai inangnya,  maka kelangsung kelestarian terumbu karang di Insonesia bisa terjaga dan mampu bertahan terhadap lingkungannya.

Saat ini para peneliti itu sedang mengajukan hak paten atas hasil riset pertama di dunia itu. Riset kolaborasi antara peneliti PUI-PT MRCPP Universitas Ma Chung, Universitas Diponegoro dan Universitas Shizuoka, Jepang yang berhasil menemukan karotenoid, senyawa kimia organik bernutrisi yang bisa melindungi dan menyehatkan sekaligus melestarikan terumbu karang(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES