Entertainment

Syuting di India, Lagu Lamar Jadi Trilogi Penutup The KadriJimmo

Senin, 17 Juni 2019 - 08:12 | 211.78k
 The KadriJimmo, Minggu (16/6/2019). (Foto : Istimewa)
The KadriJimmo, Minggu (16/6/2019). (Foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, SURABAYAThe KadriJimmo  kembali merilis single ketiga. Lagu berjudul “Lamar” ini merupakan trilogi terakhir dari sekuel single cinta The KadriJimmo. Hanya berselang empat bulan sejak perilisan single kedua “Ingin Punya Pacar Lagi“ pada 21 Februari 2019 lalu, Minggu (16/6/2019).

Sebelum nya, pada tanggal 14 Februari 2018 mereka mengeluarkan single pertama “Seandainya Aku Bisa Terbang” remake dari karya Yovie Widianto, Album Kahitna, Cerita Cinta (1993).  

The-KadriJimmo-b.jpg

Sekuel cinta dimulai dari pencarian pacar, masa berpacaran, kemudian ditutup dengan pelamaran sebagai bagian sakral prosesi pernikahan. The KadriJimmo memperkenalkan mas kawin yang tidak biasa, suatu lirik indah dan berani, “Jika kau menjadi istriku aku akan jadi imammu.” So sweet.

Menurut Kadri, bagian ini menyatakan “Aku melamarmu tidak hanya dengan kilauan materi, tetapi, aku memberikan komitmen sebagai pemimpin mu!”. Berat, namun sangat dalam.

Setelah pada dua single sebelumnya diproduseri oleh Rendi Pandugo, kali ini Kelana Halim ditunjuk sebagai produser (remake aransemen Popo Fauza). Kelana seorang sound engineer muda Indonesia yang merambah menuju papan atas dalam penataan suara rekaman. 

Bersama Steve Lily White (pemenang Grammy Award), Kelana meramu tata audio band legendaris U2 pada single terakhir mereka. Kelana yang berdarah Malaysia dan Indonesia dirasa mampu untuk mengemas musik “Lamar” menjadi lebih ke Asia Timur (India). 

“Klip nya harus dibuat di India nanti melengkapi pembuatan klip sebemum nya di Tokyo dan Sydney,” kata Noldy (gitar) yang mewarnai aransemen musik dalam balutan sitar india.

The-KadriJimmo-c.jpg

Permainan sitar beriring tabuhan tabla berjalan dalam balutan komposisi string dari Alvin Witarsa dan Windy Setiadi (akordionis), menari di atas permainan gitar akustik ciamik, menjadi fundamen dasar dari lagu yang dikarang oleh Agung Triyana dan Kadri Mohammad.

”The KadriJimmo selalu memberikan perimbangan yang terukur dengan menampilkan element of surprise, pastinya agar pasar tetap bisa menerima tanpa harus menjadi rata-rata,” jelas Soebroto Harry, sang bassist.

Ritmik perkusif gitar ditimpali gaya drumming Hayunaji (drum) yang menambah wow element dari paduan music single ini. Memperkuat semua kepentingan musik diatas, Kadri meminta Charly Van Houten sang prince (Raja Lagu Melayu) untuk menjadi featuring pada lagu “Lamar” tersebut.

Tidak tanggung tanggung, jadilah lagu Lamar menjadi sebuah pencampuran unik antara pop kreatif dari The KadriJimmo, bertemu dengan flavour Melayu atau mungkin juga sentuhan India dari Charly. 

“Lagu ini menjadi lagu notasi melayu yang termodern secara musik yang pernah saya isi vokalnya Charly Van houten,” sambungnya.

Hardi Budi (fotografer pemenang berbagai award internasional) dan Dedi Dude (design grafis pemenang AMI AWARDS 2016) kembali berkolaborasi membuat desain artwork.

Masih bekerja sama dengan Aquarius Musik Indonesia untuk distribusi digital, Amandus Bambang ditunjuk untuk membuat animasi video lirik dengan mengambil latar belakang Kota Jaipur (Pink City) di India dalam masa perayaan Holi (Festifal warna). 

“Saat kita jatuh cinta maka jutaan warna akan saling mewarnai,” terang Kadri Mohamad (vokal).

The KadriJimmo yang terdiri dari Kadri dan Jimmo (vokal), Iyun (drum), Noldy (gitar), Broto (bass), dan Reynold Silalahi (piano), tahu betul bahwa industri musik telah berubah. Evolusi ini akan terus diikuti, karena bagi mereka bermusik adalah taman rahasia yang selalu menarik untuk didatangi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES